BERITA

Pemulihan Korban Tsunami Selat Sunda, Ini yang Dilakukan Kemenkes dan Kemensos

""Semua yang dari Selat Sunda dari Banten, Lampung sudah tertangani karena mungkin jaraknya dekat dari Jakarta""

Pemulihan Korban Tsunami Selat Sunda, Ini yang Dilakukan Kemenkes dan Kemensos
Alat berat membersihkan sisa dari bencana tsunami yang melanda Selat Sunda. (Foto: Antara)

KBR,Jakarta - Kementerian Kesehatan mengklaim bantuan obat dan tenaga ahli untuk korban tsunami Selat Sunda  di Banten dan Lampung aman.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Widyawati mengatakan di semua daerah yang terdampak bencana tsunami, mulai Banten hingga Lampung tidak mengalami kendala dan tim kesehatan selalu bergantian untuk menangani pengungsi yang mengeluh sakit.


"Udah oke semua yang dari Selat Sunda dari Banten, Lampung sudah tertangani karena mungkin jaraknya dekat dari Jakarta. Jalannya cukup lancar udah gitu semua ada, maksudnya engga sampai kekurangan dan rumah sakit sekitar situ cepat. Ada timbul beberapa penyakit yang paling umum itu diare dan flu sudah tertangani semuanya, karena dokternya dateng terus bergantian," ujar Widya, saat dihubungi KBR, Senin (31/12/2018).


Tidak hanya dokter, tenaga kesehatan lain seperti perawat juga bergantian setiap hari memantau kondisi para pengungai.


Widya mengatakan kebutuhan obat, makanan, hingga kebutuhan harian lainnya semua terpenuhi.


Ia juga mengimbau agar para pengungsi menjaga kebersihan, agar tidak ada penyakit lain yang timbul.


"Ada dokter perawat segala macem sudah turun. Ibu (Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, red) juga sudah turun dua kali atau tiga kali dan kemajuannya sudah oke. Lagi pula jenazah-jenazah juga sudah diambil sama keluarganya, Jakarta kan deket," ujar Widya.


Widya mengatakan, saat ini yang dilakukan hanya tingga pemulihan pascabencana saja terkait hunian dan keberlangsungan perekonomian.


Sementara itu, Kementerian Sosial juga mengklaim telah menyalurkan bantuan hingga ke pelosok daerah yang terdampak tsunami Selat Sunda.


Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos, Margo Wiyono menjelaskan, bantuan logistik, kesehatan hingga bantuan perbaikan psikologi telah dikirim.


"Di satu, dua, tiga hari itu memang sulit seperti di Kecamatan Sumur, yang di daerah desa ujung kaya yang dekat taman Jaya sana, memang tadinya sulit karena tertutup dengan kondisi jalan yang rusak berat karena tsunami itu. Alhamdulillah sampai sekarang saya pikir sudah tidak ada yang tidak tersentuh. Kenyataannya ya mungkin kondisinya tidak sesempurna kalau dia ada di rumah," ujar Margo, saat dihubungi KBR, Senin (31/12/2018).


Saat ini bantuan yang dibutuhkan untuk pengungsi adalah psikologi, di mana para pengungsi masih merasa trauma dengan tsunami yang menerjang rumah mereka.


Kementerian Sosial pun melakukan rehabilitasi dengan menerjunkan psikolog dan pemuka agama untuk korban.


"Pemenuhan kebutuhan dasar sudah terpenuhi, dia kebutuhan secara psikologis di mana dia mudah sekali trauma terkena tsunami. Itu yang harus disembuhkan, maka suasanannya dibuat seceria dan senyaman mungkin agar melupakan kondisi yang pernah dialami. Kami juga punya strategi untuk dibarengi siraman rohani misal dari ustadz dan salat berjamaah bersama," ujar Margo.


Bantuan psikologi dan rohani ini akan berlanjut sampai tahap pemulihan beberapa minggu ke depan. Sementara terkait perekonomian di Banten, Lampung dan sekitarnya, tambah Margo, berjalan seperti biasa.


"Bahkan, satu hari setelah kejadian, perekonomian berjalan untuk beberapa daerah yang dekat dengan daerah terdampak," pungkasnya.

Baca juga:

    <li><a href="https://kbr.id/NASIONAL/12-2018/korban_tsunami_selat_sunda_bertambah__9_belum_teridentifikasi/98590.html">    <b>Tsunami Selat Sunda, Warga Pulau Kecil Minta Dievakuasi</b></a></li>
    
    <li><b><a href="https://kbr.id/NASIONAL/01-2019/kementerian_pupr_belum_rehabilitasi_infrastruktur_rusak_akibat_tsunami/98593.html">Kementerian PUPR Belum Rehabilitasi Infrastruktur Rusak Akibat Tsunami&nbsp;</a></b></li></ul>
    


    Editor: Kurniati

  • tsunami Selat Sunda
  • Tsunami Banten
  • Tsunami Lampung
  • Kemensos
  • Kemenkes

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!