Gara-gara Membuat Kayak Vagina, Seniman ini Ditahan

"Bermula dari rasa penasaran sang seniman akan anggapan tabu terhadap vagina."

Megumi Igarashi, seniman perempuan Jepang, kembali ditahan oleh Kepolisian Tokyo, rabu, 3 Desember 2014 lalu. Ini adalah penahanan yang kedua dalam tahun ini. Kali ini dia ditangkap dengan tuduhan berbuat cabul. Seperti dikutip dari Reuters, ini terjadi setelah Igarashi menyebarkan contoh dan data digital pemetaan vagina tiga dimensi dari vaginanya yang dipakai untuk membuat perahu kayak berwarna kuning menyala, ke beberapa orang. Untuk perbuatannya, Igarashi terancam hukuman dua tahun.

Pada Juli lalu, Igarashi ditahan lantaran membuat kayak dari citra tiga dimensi vaginanya sendiri. Saat itu, ada lebih dari 22 ribu orang menandatangani petisi di Change.org menuntut pembebasannya. Setelah Ia dibebaskan, Igarashi mengatakan kalau ia akan tetap berusaha mengubah anggapan tabu terhadap vagina dalam budaya Jepang.

Ini video seputar pengumpulan dana yang dilakukan Igarashi untuk membuat kayak warna kuning itu.

Di Jepang, karya Igarashi membuka debat soal sensor dan seksualitas perempuan. Di websitenya 6d745.com, Igarashi menuliskan alasannya membuat 'manko' yang berarti vagina dalam bahasa slang Jepang. Igarashi beralasan, ia tidak cukup banyak melihat bentuk vagina orang lain dan khawatir akan bentuk vaginanya sendiri. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak banyak tahu seperti bentuk vagina sebenarnya. Ia mengaku kadang berpikir kalau vaginanya abnormal.

Dalam kebudayaan Jepang, vagina dianggap sebagai sesuatu yang tabu. Berbeda dengan penis yang sudah banyak diilustrasikan dan dianggap sebagai bagian dari kebudayaan Jepang. Di Kawasaki ada festival tahunan Kanamara Matsuri, di mana orang-orang turun ke jalan dengan menggotong patung berbentuk penis. 

Dalam berkarya, seniman perempuan Jepang ini menggunakan nama samaran Rokude Nashiko, yang artinya 'anak haram' dalam bahasa slang Jepang.

Sumber: reuters, dazeddigital.com, 6d745.com

• vagina
• Megumi Igarashi
• seniman
• jepang