BERITA
INTERMEZO: Salah Kremasi Jenazah, Rumah Sakit India Didenda Setengah Miliar
"Setelah ada penyelidikan dari kepolisian, ternyata jenazah Purushothaman tertukar, dan sudah diserahkan ke keluarga Kanthy. Jenazah itu bahkan sudah dikremasi di keluarga Kanthy. "
Agus Lukman
KBR - Sebuah rumah sakit di kawasan selatan India di negara bagian
Kerala dikenai denda sebesar 2,5 juta rupe (sekitar Rp459 juta) karena
keliru mengkremasi jenazah.
Rumah sakit swasta Ernakulam Medical
Center sebelumnya merawat seorang pria bernama Purushothaman pada
Desember 2009 yang mengalami gangguan jantung. Namun nyawanya tidak
terselamatkan. Keluarga pasien meminta jenazah disemayamkan di rumah
sakit selama dua hari karena keluarga berada di luar kota.
Namun
ketika keluarga Purushothaman hendak mengambil jenazah itu, ternyata
sudah bertukar dengan jenazah orang lain, bernama Kanthy. Dua pria itu
meninggal di hari yang sama di rumah sakit Ernakulam.
Pihak Ernakulam Medical Center mengklaim tidak salah menyerahkan jenazah.
Setelah
ada penyelidikan dari kepolisian, ternyata jenazah Purushothaman
tertukar, dan sudah diserahkan ke keluarga Kanthy. Jenazah itu bahkan
sudah dikremasi di keluarga Kanthy.
Belakangan pihak rumah sakit
menyalahkan keluarga Kanthy yang salah mengambil jenazah. Namun polisi
menilai ada keteledoran dari rumah sakit sehingga terjadi penyerahan
jenazah yang keliru.
Pihak rumah sakit akhirnya kembali
menyerahkan jenazah Kathy ke keluarganya supaya dilakukan kremasi yang
kedua, dengan jenazah yang benar.
Sementara, keluarga
Purushothaman menyatakan keteledoran rumah sakit itu menyebabkan mereka
mengalami tekanan mental karena tidak bisa melakukan kremasi terhadap
ayah mereka sendiri.
Keluarga Purushothaman pun menggugat rumah sakit ke Komisi Sengketa Konsumen dengan tuntutan ganti kerugian sebesar 10 juta rupee (Rp1,9 miliar). Namun pengadilan hanya mengabulkan berupa denda sebesar 2,5 juta rupee (sekitar Rp500 juta). (BBC/Times of India)
- India
- Kerala
- kremasi
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!