INTERNASIONAL

Bekas Wakil PM Thailand Pimpin Aksi Duduki Gedung Pemerintahan

"KBR68H - Pengunjuk rasa anti-pemerintah Thailand mulai menduduki gedung-gedung pemerintahan di jantung kota. Aksi ini dipimpin bekas deputi Perdana Menteri Suthep Thaugsuban."

Bekas Wakil PM Thailand Pimpin Aksi Duduki Gedung Pemerintahan
Thailand, Thaksin, oposisi, Yingluck, internasional

KBR68H - Pengunjuk rasa anti-pemerintah Thailand mulai menduduki gedung-gedung pemerintahan di jantung

kota.

Aksi ini dipimpin bekas deputi Perdana Menteri Suthep Thaugsuban.

Seratusan pengunjuk rasa menduduki kantor Departemen Investigasi Khusus, kantor Otoritas Komunikasi Thailand dan Organisasi Telepon Thailand.

Massa berhasil menduduki kantor karena tidak ada pegawai pemerintah di dalam gedung. Tidak ada laporan kekerasan saat massa menduduki kantor pemerintah.

Kelompok demonstran yang menamakan diri "Rakyat untuk Perubahan Thailand ke Era Demokrasi" itu berencana menduduki seluruh instansi pemerintahan, dan menyatakan kemenangan rakyat, pada Minggu, besok.

Seribuan pengunjuk rasa akan menduduki gedung-gedung penting, seperti Istana pemerintah, markas polisi nasional , markas semua kementerian dan ruang provinsi di seluruh bagian negara.

Pengunjuk rasa menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra turun dari jabatan dan mengulang pemilihan umum nasional.

Massa mulai menggelar aksi untuk menggulingkan pemerintahan adik bekas Perdana Menteri Thaksin Shinawatra itu, dalam dua pekan ini.

Aksi massa dipicu upaya pemerintah mengajukan rancangan undang-undang tentang amnesti, yang memungkinkan bekas Pedana Menteri Thaksin pulang dari pengasingan. Meski RUU itu akhirnya ditolak senat, namun massa terlanjur kecewa dan menginginkan rezim Thaksin dihentikan segera. (Xinhua/AFP)


Editor: Agus Luqman

  • Thailand
  • Thaksin
  • oposisi
  • Yingluck
  • internasional

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!