BERITA

Rasakan Sensasi Bertanding Atlet Kelas Dunia Hanya dengan Duduk Manis?

Rasakan Sensasi Bertanding Atlet Kelas Dunia Hanya dengan Duduk Manis?

KBR - Mulai dari sensasi latihan dengan pitcher bisbol kelas dunia hingga balapan mobil Formula 1, kini bisa dirasakan dengan bantuan teknologi realitas virtual (virtual reality/VR). Ini merupakan potensi teknologi yang dikembangkan untuk mengubah dan memajukan industri olahraga.

Teknologi tersebut jadi salah satu topik hangat yang dibicarakan dalam pertemuan pemimpin industri di London pada pekan ini.

"Ini (realitas virtual) akan masuk ke semua aspek olahraga," kata pakar realitas virtual, Michael Ludden dalam Konferensi Pemimpin Olahraga Dunia di stadion Stamford Bridge, Chelsea, seperti dikutip AFP pada Kamis (11/10/2018).

Ludden mengatakan realitas gabungan (mixed reality/MR), yang merupakan penyatuan antara realitas virtual dan realitas tertambah (augmented reality) bakal mengubah pengalaman olahraga bagi para atlet profesional, amatir, bahkan penonton. Kini penonton dapat merasakan pengalaman berkendara dengan kecepatan mencapai 160 km/jam, dengan keamanan yang tentunya terjamin karena dilakukan dirumah.

Ia juga menambahkan, beberapa cabang olahraga juga sudah menerapkan teknologi VR untuk membantu para atlet berlatih. Misalnya, sepak bola yang menggunakannya untuk melatih pikiran pemain untuk membaca kondisi lapangan. Ini memungkinkan para pemain mengasah keterampilan tanpa risiko cedera.

Selain realitas gabungan, teknologi lain bahkan memungkinkan penonton merasakan pengalaman fisik yang benar-benar dirasakan atlet olahraga tingkat atas, hanya dengan duduk di sebuah kursi.

Perusahaan Kanada D-BOX Technologies--yang pernah memproduksi kursi bergerak di bioskop dan taman hiburan--kini menerapkan teknologi itu ke olahraga.

"Jika Anda ingin merasakan sensasi tekanan yang dirasakan pemain bisbol saat bertanding, termasuk seberapa kencang detak jantungnya, Anda dapat merasakannya hanya dengan duduk di kursi," tutur Direktur D-BOX, Veronique Maheu.

Selain itu, sebut saja kursi simulator F1, yang dapat meniru gerakan G-Force (menahan gravitasi) lengkap dengan goyangan dan getaran yang dirasakan juara F1 Lewis Hamilton ketika balapan di sirkuit Monako. Tak hanya itu, pengguna teknologi ini juga dapat memilih sensasi balapan dari pebalap-pebalap Grand Prix lainnya.

Kursi berteknologi tinggi seharga US$10.000 atau sekitar Rp151,9 miliar ini juga dapat diterapkan untuk membantu melatih atlet dalam olahraga duduk lainnya, seperti mendayung. Maheu mengatakan, banyak anggota dari cabang olahraga balap kuda yang sudah tertarik dengan teknologi ini.

Menurut Ludden, perkembangan teknologi pada masa depan bahkan memungkinkan diciptakannya 'augmented stadiums'.



Editor: Nurika Manan

  • realitas virtual
  • mixed reality
  • augmented reality

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!