INTERNASIONAL
Demonstrasi di Hong Kong Bertambah Besar
Demonstrasi pro-demokrasi di Hong Kong diperkirakan akan bertambah besar bersamaan dengan hari Nasional Tiongkok, Rabu (1/10). Para demonstran tetap melawan perintah pemerintah untuk mengakhiri pembangkangan sipil itu.
Puluhan ribu demonstran memasang tenda di sekurangnya di tiga tempat di Hong Kong hari Selasa, mendorong tuntutan mereka bagi reformasi demokrasi yang lebih luas dan agar Pimpinan Eksekutif Leung Chun-ying mundur.
Gerakan Ocupy Central itu menetapkan batas waktu hari Rabu agar Leung memenuhi tuntutan mereka.
Salah seorang perencana Occupy Central, Chen Jianmin mengatakan satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis itu adalah Leung mundur dan memulai lagi proses reformasi politik.
Sementara itu, Leung mengatakan ia tidak akan menyerah pada tuntutan demonstran dan mendesak gerakan Occupy Central untuk segera mengakhiri aksi selama lima hari itu. Ia mengatakan demonstrasi itu ilegal, tapi memperkirakan demonstrasi akan berlangsung lama.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mendesak kedua pihak dalam krisis itu untuk menyelesaikan perbedaan dengan cara damai dan menjaga prinsip-prinsip demokrasi.
Kemarin, para demonstran menumpuk persediaan dan mendirikan barikade di tengah-tengah kekhawatiran polisi mungkin berusaha membongkar lokasi-lokasi demonstrasi menjelang Rabu, mengulangi taktik yang mereka gunakan hari Minggu termasuk menggunakan gas air mata dan semprotan air cabe.
Banyak bidang usaha dan sebagian halte kereta bawah tanah dan jalur-jalur bis ditutup karena demonstrasi itu juga mengguncang para investor.
Pasar saham Hong Kong anjlok hampir 1,3 % hari Selasa setelah turun 1,9 % sehari sebelumnya, dan menambah kekhawatiran kerusuhan itu akan berdampak buruk pada ekonomi.
Demonstrasi itu merupakan kerusuhan terburuk di Hong Kong sejak Tiongkok mengambil alih bekas koloni Inggris itu tahun 1997. (VOA)
Editor: Antonius Eko
- hong kong
- tiongkok
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!