INTERNASIONAL

Pengembangan Obat untuk Penyakit yang Terkait Kemiskinan Belum Maksimal

Pengembangan Obat untuk Penyakit yang Terkait Kemiskinan Belum Maksimal
obat, pengembangan, perusahaan farmasi, penyakit kemiskinan

KBR68H, Washington-Dari 850 obat dan vaksin baru yang disetujui untuk semua penyakit selama dekade terakhir, hanya 37 yang diperuntukkan bagi apa yang disebut penyakit terabaikan: malaria, TBC, chagas, penyakit tidur dan berbagai penyakit lain terkait kemiskinan.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Jurnal  Kesehatan Global Lancet menyoroti apa yang oleh penulisnya disebut “ketidakseimbangan fatal” dalam riset dan pengembangan pengobatan bagi pasien termiskin di dunia.

Penyakit terabaikan – terutama lazim di negara-negara miskin – mencakup lebih dari 11 persen beban penyakit global, dan merupakan penyebab utama kematian, cacat kronis, dan kemiskinan. Dalam meneliti kemajuan terbaru untuk memerangi penyakit ini, kalangan periset dari Inisiatif Obat untuk Penyakit Terabaikan, Doctors Without Borders, dan organisasi-organisasi medis lainnya mendapati hanya segelintir uji klinis yang sedang dilakukan atau dalam pengembangan.

Para penulis laporan itu mengakui bahwa perusahaan-perusahaan farmasi dan bioteknologi tidak mendapat banyak insentif finansial untuk menginvestasikan dana litbang dalam menemukan obat-obatan bagi berbagai penyakit terabaikan, dan mengacu pada kegagalan kebijakan publik untuk mendorong mereka.

Tim periset itu menyimpulkan, “Meskipun ada perhatian politik yang besar terhadap beban penyakit terabaikan, kami mendeteksi tidak ada bukti peningkatan substansial dalam kegiatan penelitian dan pengembangan dibandingkan dengan dekade-dekade sebelumnya.” (VOA)

Editor: Doddy Rosadi
 

  • obat
  • pengembangan
  • perusahaan farmasi
  • penyakit kemiskinan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!