INTERNASIONAL

Naik Mobil dengan Pria Bukan Muhrimnya, Perempuan Ini Dicambuk di Jalanan

"KBR68H- Sebuah video yang berdurasi 56 detik diunggah ke situs Youtube memperlihatkan bagaimana perempuan Sudan yang dicambuk di jalanan. Gara-gara berada dalam mobil dengan pria yang bukan muhrimnya, polisi langsung mencambuk perempuan bernama Halima ter"

Suryawijayanti

Naik Mobil dengan Pria Bukan Muhrimnya, Perempuan Ini Dicambuk di Jalanan
sudan, cambuk, perempuan, muhrim

KBR68H- Sebuah video yang berdurasi 56 detik diunggah ke situs Youtube memperlihatkan bagaimana perempuan Sudan yang dicambuk di jalanan. Gara-gara berada dalam mobil dengan pria yang bukan muhrimnya, polisi langsung mencambuk perempuan bernama Halima tersebut. Berpergian dengan lelaki yang bukan muhrimnya adalah suatu pelanggaran yang dilarang oleh hukum ketertiban umum Sudan .

Video ini diyakini telah diambil di ibukota Khartoum. Perempuan yang menggunakan pakaian warna oranye tersebut tampak ketakutan dan menangis saat dicambuk. Pria yang mengabadikan kejadian tersebut, juga terdengar sesekali tertawa melihat perempuan yang kesakitan itu. Polisi yang berulang kali mencambuk juga memperingatkan agar Halima tak lagi bermobil dengan pria lain. Sementara kerumunan penonton berdiri membisu  menyaksikan tontonan tersebut. 
 
Berdasarkan catatan Think Africa Press, perempuan di Sudan mengalami diskriminasi di bawah pasal 152 dari hukum pidana yang dianggap' tidak manusiawi  dan kejam. Pasal 152 dari KUHP Sudan menyatakan bahwa setiap perilaku atau pakaian yang melanggar kesusilaan publik dihukum dengan 40 cambukan. Dengan aturan itu, polisi dapat menangkap perempuam yang dianggap berpakaian tidak senonoh.

Kasus-kasus cambuk yang dialami perempuan Sudan ini sempat dihebohkan dengan penolakan aktivis perempuan yang siap dicambuk karena menolak menggunakan jilbab. Amira Osman Hamed menghadapi hukuman cambuk jika terbukti bersalah.(dailymail)   

  • sudan
  • cambuk
  • perempuan
  • muhrim

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!