BERITA

Alasan Pendiri Instagram Mengundurkan Diri

Alasan Pendiri Instagram Mengundurkan Diri

KBR - Kevin Systrom dan Mike Krieger mengundurkan diri dari Instagram, perusahaan yang mereka ciptakan. Kabar ini dilansir dari Reuters, Senin (24/9/2018). Systrom mengundurkan diri dari posisi Chief Executive Officer (CEO), sementara Krieger dari posisi Chief Technical OFficer (CTO).

Dilansir dari New York Times, keduanya berencana meninggalkan perusahaan dalam beberapa pekan mendatang.

Dalam pernyataan resmi di blog Instagram, Systrom mengungkapkan alasan keduanya harus mundur dari Instagram. Dalam pernyataan itu disebutkan, keputusan itu diambil lantaran keduanya membutuhkan waktu luang untuk kembali mengasah kreativitas.

"Membangun hal-hal baru mengharuskan kami mundur, memahami apa yang mengilhami kami dan mencocokkan itu dengan apa yang dibutuhkan dunia: itulah yang kami rencanakan," jelas pria yang menurut Forbes memiliki kekayaan sebesar Rp20,8 triliun, dilansir dari AFP.

Pada 2010 lalu, Instagram didirikan. Dua tahun kemudian, layanan berbagi foto dan video itu diakuisisi oleh Facebook. Dalam sebuah pernyataan, Zuckerberg menggambarkan Systrom dan Krieger sebagai pemimpin luar biasa.

"Saya telah belajar banyak dalam bekerja dengan mereka selama enam tahun terakhir dan saya benar-benar menikmatinya. Saya berharap yang terbaik untuk mereka dan saya menantikan untuk melihat apa yang mereka bangun selanjutnya," kata Zuckerberg dilansir dari Reuters.

Namun, mengutip Bloomberg, pengumuman pengunduran diri itu muncul setelah kian seringnya perselisihan keduanya dengan Chief Executive Facebook, Mark Zuckerberg.

Para pendiri Instagram dilaporkan berselisih dengan Zuckerberg mengenai kemandirian Instagram di dalam perusahaan, dilansir dari The Wall Street Journal yang mengutip orang-orang yang dekat dengan masalah itu.



Editor: Nurika Manan

  • instagram
  • Kevin Systrom
  • Mike Krieger

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!