INTERNASIONAL

Selain Manusia, Begini Nasib Hewan di Tengah Perang Gaza

"KBR - Pemandangan di Kebun Binatang Gaza memprihatinkan. Banyak binatang di kebun binatang itu mati sia-sia."

Selain Manusia, Begini Nasib Hewan di Tengah Perang Gaza
gaza, hewan, palestina, israel

KBR - Pemandangan di Kebun Binatang Gaza memprihatinkan. Banyak binatang di kebun binatang itu mati sia-sia.

CNN melaporkan, dalam sebuah kandang kecil, seekor babon sedang duduk sambil memungut biji-bijian di lantai. Hewan itu mulai putus asa dan memakan apapun yang dia temui. Di sebelah babon itu tergeletak bangkai pasangannya dan lima anak-anaknya yang membusuk akibat udara panas Agustus ini.

“Delapan sampai dengan sepuluh monyet tewas. Selain itu seekor burung merak, seekor gazelle, seekor singa, dan seekor rubah juga tewas,” kata Kepala Dokter Hewan Kebun Binatang Abu Sameer.

Bangkai-bangkai hewan yang sebagian besar monyet tercerai berai di rerumputan kering, di antara kandang-kandang. Dalam salah satu kandang, bangkai seekor burung merak terbaring di depan dua singa yang lapar.

Di kandang lain, seekor buaya terlihat bersantai di bawah panasnya matahari. Hampir tak ada air di kandang, termasuk yang berisi bebek dan burung pelican.

Kebun binatang yang merupakan bagian dari taman rekreasi Al-Bisan di Jabalya, utara Gaza itu beberapa kali terkena serangan dalam konflik antara Israel dan militan Hamas. Sebagian besar binatang terlihat lemah dan terluka.

Karyawan kebun binatang mengatakan dari banyaknya hewan yang terluka, ada juga hewan yang bertahan selama perang. Namun, banyak juga yang tidak makan berhari-hari karena kurangnya dana untuk membeli makanan. Hewan-hewan pun hampir tak lagi mendapat bantuan.

“Situasinya sangat buruk. Kami tidak bisa memindahkan hewan ke kandang yang bersih. Banyak hewan yang mulai sakit karena lemah dan kandang kotor. Tapi kami tidak punya tempat alternatif lain,” tambah Sameer.

Hewan yang paling mengenaskan adalah singa. Satu singa tewas dalam konflik dan tiga lainnya tetap berada di kebun binatang. Sameer mengatakan dia tidak mempunyai biaya untuk membeli para singa daging sesuai kebutuhan mereka.

“Mereka sudah tidak makan selama 10 sampai 15 hari. Kami tidak bisa mencapai mereka pada saat serangan datang. Saat situasi mulai tenang, setidaknya kami bisa memberikan mereka air," kata Sameer.

Taman rekreasi Al-Bisan dijalankan oleh kelompok militan Palestina, Hamas. Kelompok ini memerintah di Gaza dan dinilai sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Israel.

Tempat wisata itu dibangun tahun 2008 untuk menarik turis dan masyarakat Gaza. Selain kebun binatang, ada juga lapangan sepak bola, taman hiburan dengan komidi putar, dan beberapa bangunan. Bangunan di dalamnya sebagian besar hancur karena serangan udara dalam konflik.

Kepada CNN Juru Bicara Kemiliteran Israel mengatakan dari sebuah investigasi muncul dugaan kebun binatang terkena serangan udara. Meski Hamas mengatakan taman itu daerah sipil, pantauan CNN menunjukan adanya puing-puing metal roket yang hancur dan hangus di area tersebut.

Karyawan kebun binatang mengatakan tugas utama mereka sekarang adalah menyelamatkan nyawa para binatang. 

“Langkah pertama haruslah menyediakan makanan. Lalu kami harus membangun kembali kebun binatang dengan membuatnya lebih sesuai untuk tempat tinggal binatang," kata Sameer.

Meski, bagi sebagian besar orang di Gaza dan masyarakat internasional kematian lebih dari 2.000 orang dan rumah-rumah yang hancur dalam konflik lebih mendesak dibandingkan penderitaan hewan kebun binatang. 

Sementara itu, awanan singa, buaya, monyet, dan burung yang selamat dari peperangan di kebun binatang harus menghadapi bahaya kelaparan dan penyakit hingga tewas akibat perang buatan manusia itu.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • gaza
  • hewan
  • palestina
  • israel

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!