INTERNASIONAL

Perdagangan Saham Malaysia Airlines Dibekukan

"Maskapai penerbangan Malaysia Airlines, yang telah kehilangan dua pesawatnya tahun ini, akhirnya menghentikan perdagangan sahamnya. Penangguhan ini disampaikan melalui pemberitahuan tertulis yang dikeluarkan oleh maskapai tersebut."

Melati Jun Andari

Perdagangan Saham Malaysia Airlines Dibekukan
mh17, malaysia

KBR - Maskapai penerbangan Malaysia Airlines, yang telah kehilangan dua pesawatnya tahun ini, akhirnya menghentikan perdagangan sahamnya. Penangguhan ini disampaikan melalui pemberitahuan tertulis yang dikeluarkan oleh maskapai tersebut.

 

Sebuah pengumuman yang dipasang di bursa saham Kuala Lumpur mengatakan maskapai penerbangan Malaysia telah meminta suspensi pada hari ini (Jumat, 8/8), pukul 09:00 sampai pemberitahuan selanjutnya. Sampai saat ini belum diketahui pemberitahuan apa yang dimaksud dan sampai berapa lama suspensi perdagangan saham tersebut diberlakukan.

 

Namun, perusahaan investasi negara milik Malaysia, Khazanah Nasional disebut-sebut ingin membeli saham itu dan mencoret maskapai tersebut dari bursa saham. Hal itu dilakukan dengan tujuan menjadikan Malaysia Airlines dimiliki badan negara sehingga dapat dilakukan perombakan total.

 

Maskapai milik Ahmad Jauhari Yahya ini telah dilanda dua tragedi tahun ini. Pada Maret, MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing menghilang dengan 239 orang di dalamnya. Sedangkan pada Juli, 298 orang tewas setelah pesawat MH17 ditembak dan jatuh di Ukraina timur, dekat perbatasan Rusia.

 

Dua insiden tersebut menyebabkan tingginya jumlah pembatalan penerbangan dengan Malaysia Airlines karena reputasinya yang tercoreng. Di Tiongkok, terjadi penurunan penjualan sebesar 60 persen yang kemudian juga diikuti harga saham yang semakin turun. (time) 


Editor: Antonius Eko 

  • mh17
  • malaysia

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!