INTERNASIONAL

McAfee Luncurkan Situs Penampung Kritik

"KBR- Jika Anda merasa marah terhadap perusahaan atau pemerintah dan butuh menyalurkannya secara postif, kini anda dapat mengeluarkan unek-unek melalui situs yang diciptakan penemu peranti antivirus, John McAfee."

Luviana

McAfee Luncurkan Situs Penampung Kritik
situs, penampung, kritik

KBR- Jika Anda merasa marah terhadap perusahaan atau  pemerintah dan butuh menyalurkannya secara postif, kini anda dapat mengeluarkan unek-unek melalui situs yang diciptakan penemu peranti antivirus, John McAfee.

Saat meluncurkan situs www.brownlist.com di Las Vegas, Amerika Serikat, McAfee mengatakan laman tersebut sengaja dibuat untuk mencari solusi bagi masyarakat yang diperlakukan secara tidak adil. Sedangkan, bagi perusahaan atau pemerintah situs itu dapat dijadikan wahana positif untuk mengubah kebijakan.

“Kami membuatnya karena situs itu menampung emosi terkuat dalam manusia yaitu kemarahan, dan mengubahnya menjadi sesuatu yang positif,” kata McAfee.

McAfee kemudian mengajak masyarakat untuk menulis keluhan apapun ke dalam situs Brownlist. Masyarakat dianjurkan mengeluh dan menganjurkan cara terperinci bagaimana memecahkan masalah tersebut.

McAfee memiliki reputasi sebagai perintis peranti lunak antivirus yang belakangan dijual ke Intel pada 2010.

Susan Hall, seorang ahli hukum di bidang komunikasi dan teknologi informasi kantor pengacara Clarke Willmott mengatakan keberadaan Brownlist akan disokong hak kebebasan berekspresi dalam ranah hukum Amerika Serikat.

Walau begitu, sambung Hall, ada potensi terjadinya pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan jika Brownlist tidak menyelidiki keluhan-keluhan yang disampaikan masyarakat. Beberapa perusahaan yang dikritik, kata Hall, bisa saja merespons negatif dan mencari penyelesaian di pengadilan.


Sumber: BBC

  • situs
  • penampung
  • kritik

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!