INTERNASIONAL

Stres Membuat Suami Malas Bercinta Setelah Istri Melahirkan

"KBR68H- Setelah melahirkan gairah bercinta menurun, tak hanya di pihak perempuan, namun juga laki-laki. Penelitian terbaru menyebutkan para ayah yang baru saja menimang bayi enggan bercinta karena kelelahan dan merasa dikesampingkan oleh pasangannya yang "

Suryawijayanti

Stres Membuat Suami Malas Bercinta Setelah Istri Melahirkan
stres, gairah bercinta, ayah, menurun, penelitian

KBR68H- Setelah melahirkan gairah bercinta menurun, tak hanya di pihak perempuan, namun juga laki-laki. Penelitian terbaru menyebutkan para ayah yang baru saja menimang bayi enggan bercinta karena kelelahan dan merasa dikesampingkan oleh pasangannya yang lebih fokus mengurus bayi. Penelitian itu menunjukkan, satu dari lima ayah tidak bercinta pasca istri melahirkan selama lebih dari 3 bulan.

"Sangat sedikit penelitian terhadap ayah baru. Sebagian besar perhatian berfokus pada ibu, menyusui dan kesehatan bayi,"ujar Zita West, seorang ahli kesuburan di Inggris

Peneliti dari University of Michigan mengukur perilaku dan sikap ayah baru berusia antara 19 dan 54 dengan menggunakan beberapa kuesioner dan skala rating.

Secara keseluruhan 82 persen mengaku melakukan hubungan seksual dalam tiga bulan pertama setelah kelahiran.

Sementara itu, kurangnya waktu adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasrat seksual, bersama dengan kebiasaan tidur bayi, ketidaknyamanan fisik baik untuk pasangan dan  kelelahan.

"Beberapa pria merasa lelah, terutama setelah mereka kembali ke rutinitas normal bila mereka kembali bekerja," tambah Zita West.

"Mereka sering merasa lelah karena terbangun di malam hari dan tidak mendapatkan cukup istirahat ketika pulang dan ingin berbagi waktu dengan keluarga,"pungkas Zita. (dailymail)

  • stres
  • gairah bercinta
  • ayah
  • menurun
  • penelitian

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!