INTERNASIONAL

Angka Tuberkulosis pada Anak Lebih Tinggi dari prediksi WHO

Angka Tuberkulosis pada Anak Lebih Tinggi dari prediksi WHO

KBR - Jurnal Penelitian Lancet Global Health menyatakan sekitar 650.000 anak di seluruh dunia mengidap Tuberkulosis per tahun. Angka tersebut lebih tinggi dari yang sebelumnya diperkirakan Organisasi Kesehatan Dunia  (WHO). 


Pada tahun 2012, Organisasi Kesehatan Dunia memprediksi sekitar 530.000 kasus Tuberkulosis terjadi di dunia.


Para peneliti mengatakan angka dari WHO,yang mengandalkan dari laporan lembaga otoritas nasional, tidak memberikan gambaran lengkap, karena kualitas pengawasan pada masing-masing negara berbeda.


Tuberkulosis pada anak-anak sulit untuk dideteksi. Bakteri yang ada pada mereka lebih sedikit daripada orang dewasa dan lebih sulit untuk mengumpulkan sampel mereka.


Peter Dodd dari University of Sheffield dan penulis utama penelitian, mengatakan bahwa anak-anak sering diabaikan, namun mereka menjadi bagian penting dari upaya pengendalian Tuberkulosis.


"Temuan kami  menyoroti kesempatan besar dalam upaya pencegahan penyakit dengan pengobatan antibiotik kepada anak-anak yang tinggal di rumah bersama dengan orang dewasa yang mengidap Tuberkulosis” Kata Peter.


Dalam mendapatkan angka tersebut, para peneliti menggunakan model matematika untuk menghitung berapa banyak anak-anak yang hidup bersama anggota keluarga yang mengidap Tuberkulosis di 22 negara yang menyumbang 80 persen Pengidap Tuberkulosis di dunia. Kemudian mereka memperkirakan berapa banyak dari anak-anak yang terinfeksi, dan berapa banyak yang jatuh sakit.


"Sebagian besar anak-anak yang mengidap Tuberkulosis ditularkan dari seseorang dalam keluarga mereka," kata salah satu penulis jurnal, James Seddon, seorang dokter anak dari Imperial College London, Inggris. Para peneliti juga menemukan bahwa 15 juta anak  hidup bersama seseorang yang mengidap Tuberkulosis  dan 7,6 juta yang baru terinfeksi. (bbc) 


Editor: Antonius Eko

  • tbc
  • who

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!