INTERNASIONAL

Rusuh di Xinjiang Karena Perempuan Etnis Uighur Dipaksa Lepas Jilbab

Rusuh di Xinjiang Karena Perempuan Etnis Uighur Dipaksa Lepas Jilbab

KBR68H - Kerusuhan etnis di Xinjiang, Cina menyebabkan sedikitnya 27 orang tewas. Insiden ini terjadi di kota Turban, sekitar 200 km (120 mil) selatan-timur ibu kota Urumqi, Rabu pagi.

Berdasarkan laporan Kantor berita Cina, Xinhua, para perusuh menikam warga dan menyergap mobil polisi.  Saat itu, polisi melepaskan tembakan setelah massa yang bersenjatakan pisau menyerang kantor polisi dan gedung pemerintah daerah.

Pejabat setempat mengatakan, tujuh belas orang yang termasuk 9 personel dan 8 warga sipil tewas sebelum polisi menembak mati 10 dari para perusuh.
Kerusuhan ini bukan yang pertama kalinya, namun telah terjadi di bulan Aprli lalu yang menyebabkan 21 orang tewas.

Pada tahun 2009, hampir 200 orang yang sebagian besar Cina Han tewas setelah kerusuhan mematikan meletus di Urumqi, yaitu antara masyarakat Cina Han dan Uighur. Uighur yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam mengeluhkan penindasan agama dan budaya oleh pemerintah Cina.
 
Warga setempat mengatakan kepada BBC bahwa kekerasan ini melibatkan keluarga lokal yang memiliki sengketa lama dengan pejabat. Hal ini dikarenakan para pejabat tersebut menekan para pria untuk mencukur habis jenggot mereka dan wanita untuk melepas jilbabnya. Selain itu, masuknya warga Cina Han telah membuat budaya tradiosional Uighur terpinggirkan.
 
Akan tetapi, pemerintah Beijing sering menyalahkan insiden kekerasan di Xinjiang pada ekstrimis Uighur yang mencari otonom bagi wilayah tersebut. Sementara itu, aktivis Uighur menuduh Beijing membesar-besarkan ancaman untuk membenarkan aturan heavy-handed. (BBC)

Editor: Doddy Rosadi

  • kerusuhan
  • xinjiang
  • etnis uighur
  • jilbab

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!