INTERNASIONAL

2013-06-12T10:30:27.000Z

Pertama Di Dunia, Rumah 'Dicetak' Menggunakan Printer 3D

"Sebuah biro arsitektur bernama DUS yang berbasis di Amsterdam Belanda membuat proyek mencetak rumah dengan printer tiga dimensi. Mereka akan 'mencetak' rumah kanal, yaitu rumah klasik ala Belanda yang berada di tepian sungai. Proyek ini merupakan kolabor"

Pertama Di Dunia, Rumah 'Dicetak' Menggunakan Printer 3D
Printer 3D, tiga dimensi, KamerMaker, Belanda, teknologi

KBR68H - Kemampuan alat pencetak komputer tiga dimensi atau printer 3D semakin hari semakin di luar dugaan. Sebelumnya Amerika Serikat membuat senjata api dari printer 3D.

Lalu, Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat NASA melangkah lebih jauh dengan mengembangkan Printer 3D untuk membuat makanan pizza.

Meskipun saat ini teknologi printing 3D masih terus mengalami pengembangan, namun teknologi ini sudah berhasil membuat berbagai macam obyek mulai dari membuat gaun nilon untuk peragawati Dita Von Teese, hingga yang paling kontroversial adalah membuat senjata api yang benar-benar bisa berfungsi untuk menembak.

Kolaborasi

Kini, sebuah biro arsitektur bernama DUS yang berbasis di Amsterdam Belanda membuat proyek mencetak rumah dengan printer tiga dimensi. Mereka akan 'mencetak' rumah kanal, yaitu rumah klasik ala Belanda yang berada di tepian sungai.

Proyek ini merupakan kolaborasi DUS dengan Ultimaker Ltd (perusahaan printer 3D), Fablab Protospace, Open Coop, dan sejumlah sukarelawan.

Proyek DUS Public Architecture ini barangkali akan menjadi revolusi dalam dunia properti. Para arsitek di perusahaan ini membangun Printer 3D setinggi enam meter. Printer itu dinamai KamerMaker (bahasa Belanda yang berarti Pembuat Kamar). Printer ini diletakkan dalam sebuah kotak kubus tinggi berwarna perak.


Berbahan Plastik


Printer ini sudah digunakan untuk mencetak komponen-komponen rumah terbuat dari plastik. Bahan yang dipakai adalah PLA (bioplastik yang dibuat dari jagung). Kolaborasi ini berambisi bisa mencetak komponen-komponen rumah menggunakan sampah plastik yang sudah didaur ulang.
 
Setiap komponen rumah dicetak dalam ukuran kecil lebih dulu dengan perbandingan 1:20. Baru kemudian setelah sempurna, komponen akan dicetak dalam ukuran sebenarnya, keping demi keping dengan printer utama.

KamerMaker bisa mencetak satu obyek utuh berukuran panjang 2 meter, lebar 2 meter dan tinggi 3,5 meter.

Printer KamerMaker saat ini diletakkan di depan taman di tempat latihan arsitektur, dan dapat dikunjungi masyarakat luas. 






Selesai 2013

Proses produksi 'rumah cetakan' ini sudah dimulai, dan pengembangnya berharap seluruh proses pembuatan bagian depan yaitu fasad Rumah Kanal akan selesai sebelum akhir 2013. Itu sudah termasuk lobi bangunan bagian dalam. Selanjutnya, KamerMaker akan 'mencetak' meja dapur, meja belajar, gudang dan ruang tamu.

Rumah Kanal buatan printer KamerMaker ini nanti akan dipasang di kanal Buiksloter, di sebelah utara kota Amsterdam. Tempat ini selanjutnya akan difungsikan sebagai tempat pameran dan penelitian teknologi mesin cetak tiga dimensi. Belum ada penjelasan apakan bangunan rumah kanal ini nanti akan menjadi bagian dari struktur kota Amsterdam. Namun diharapkan konstruksi unik ini bakal terpasang paling tidak selama tiga tahun ke depan.

Antusiasme para arsitek di Belanda untuk mengembangkan teknologi printer tiga dimensi tidak hanya diusung para arsitek DUS. Sejumlah biro arsitektur lain di Belanda juga punya proyek serupa.

Misalnya, arsitek Janjaap Ruijssenaars merancang bangunan unik yang dinamai Universal Architecture's Landscape House. Bangunan itu berbentuk seperti angka delapan yang tidak terputus.

Rencananya, rumah rancangan Ruijssenaars ini akan mulai dibuat pada awal 2014 mendatang, menggunakan printer D-Shape. Printer akan mencetak menggunakan bahan sejenis pasir yang diberi campuran bahan perekat. Printer D-Shape ini diperkirakan berukuran lebih besar dari printer KamerMaker rancangan rumah arsitek DUS.

Di sebuah media, seorang profesor bisnis dari Dartmouth College Richard D'Aveni memperkirakan dalam 25 tahun, seluruh industri kemungkinan menghilang. Menurutnya, negara di masa depan akan mengandalkan pada manufaktur massal dan akan sangat memangkas tenaga kerja.

Jika di masa depan rumah benar-benar bisa dicetak menggunakan printer 3D, lantas akan kemana para tukang dan buruh bangunan? (Dusarchitects.com, Kamermaker.com)

  • Printer 3D
  • tiga dimensi
  • KamerMaker
  • Belanda
  • teknologi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!