INTERNASIONAL

Terkait Krisis Ukraina, AS Ancam Batalkan Visa Pejabat Rusia

Terkait Krisis Ukraina, AS Ancam Batalkan Visa Pejabat Rusia

KBR68H, Washington – Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru sebagai tanggapan atas campur tangan Rusia di kawasan Ukraina. Negara itu mengancam akan membatalkan atau menolak visa kepada warga Rusia dan Ukraina yang terlibat langsung membuat  Ukraina tidak stabil.


“Hari ini Amerika telah mengajukan paket peraturan untuk menunjukkan keteguhan Amerika dalam menghadapi intervensi militer dan ancaman yang tidak diprovokasi dari Rusia. Sesuai dengan arahan Presiden, Departemen Luar Negeri memberlakukan larangan-larangan visa pada sejumlah pejabat dan perorangan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri  Eric Rubin


Sebagian anggota DPR memuji tindakan itu. Anggota DPR dari Partai Republik Ros-Lehtinen mengatakan sanksi-sanksi itu harus ditingkatkan.


“Menolak dan membatalkan visa anggota rejim Rusia yang terkait dengan tindakan-tindakan bermusuhan di Ukraina. Serta membekukan dan melarang setiap transaksi properti mereka di Amerika adalah tindakan yang tepat. Tapi kita harus mengumumkan nama orang-orang ini,” tegasnya. 


Amerika memprotes penggelaran pasukan Rusia di semenanjung Krimea, yang kata Amerika merupakan pelanggaran terang-terangan atas kedaulatan Ukraina.


Pejabat Amerika mengatakan mereka belum memberlakukan sanksi-sanksi baru, tapi tindakan pemerintah hari Kamis tentang visa itu membuka jalan bagi sanksi-sanksi setelah pemerintah Amerika menentukan siapa yang akan disasar. 


Pemerintah Amerika telah berusaha untuk menurunkan ketegangan dalam krisis itu. Para pejabat hari Kamis mengatakan sanksi-sanksi bisa dicabut jika Rusia menarik kembali pasukannya dan mengakui pemerintahan baru Ukraina. Pada saat yang sama Amerika memperingatkan akan meningkatkan sanksi-sanksi apabila Rusia memutuskan mendorong pasukannya lebih jauh ke Ukraina timur.


Menteri Luar Negeri John Kerry telah  bertemu dengan Menteri Luar Negeri Russia Sergei Lavrov di Roma tapi belum ada kesepakatan untuk mengakhiri krisis itu. (VOA) 


Editor: Antonius Eko 


  • ukraina

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!