INTERNASIONAL

Rumah Sakit Yahudi di Teheran, Simbol Kerukunan Warga Iran

"Sebuah rumah sakit Yahudi bernama Dokter Sapir Hospital berdiri megah di kota Teheran, Iran. Bahkan Presiden Iran Hassan Rouhani ikut menyumbang Rp 4.8 miliar kepada rumah sakit itu, pekan lalu."

Rumah Sakit Yahudi di Teheran, Simbol Kerukunan Warga Iran
yahudi, iran

Sebuah rumah sakit Yahudi bernama Dokter Sapir Hospital berdiri megah di kota Teheran, Iran. Bahkan Presiden Iran Hassan Rouhani ikut menyumbang Rp 4.8 miliar kepada rumah sakit itu, pekan lalu. 


Rumah sakit itu terletak di Jalan Mostafa Khomeini, diambil dari nama anak pendiri Republik Islam Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini, dan berada di seberang sekolah agama Imam Reza, yang merupakan sekolah agama tertua di Teheran. 


Salah seorang murid di sekolah itu, Mohammad Mirghanin mengaku kalau sakit dia langsung pergi ke rumah sakit itu. “Mereka mungkin berbeda keyakinan, tapi mereka tetap warga Iran,” tambahnya. 


Nama rumah sakit itu diambil dari seorang dokter Yahudi yang meninggal pada 1921 saat mencoba mengobati pasien selama berlangsungnya wabah tipes di Teheran. Selama lebih dari 50 tahun rumah sakit itu menjadi tempat bertemunya warga Iran yang beragama Yahudi dan Islam. 


Asnashahri, yang sudah bekerja di rumah sakit itu selama 48 tahun, mengatakan sekitar 96 persen pasien adalah Muslim, demikian juga karyawan di sana. Namun yang paling penting adalah pesan yang ingin disampaikan rumah sakit itu. “Di sini semua orang bisa berobat, tak peduli agama, warna kulit atau rasnya,” kata Asnashahri. 


Sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik Iran mencatat warga Yahudi di negara itu mencapai 9000 orang. Iran menjadi negara dengan populasi Yahudi terbesar di Timur Tengah setelah Israel. (nytimes) 


  • yahudi
  • iran

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!