INTERNASIONAL

Dukung Charlie Hebdo, Media Iran Ditutup

"Otoritas Iran menurutup dan membekukan izin terbit surat kabar Mardom-e Emrooz setelah surat kabar tersebut memuat foto aktor George Clooney di ajang Golden Globe Award dengan headline "I am Charlie"."

Ririn Herlinawaty

Dukung Charlie Hebdo, Media Iran Ditutup
prancis, charlie hebdo

KBR - Otoritas Iran  menurutup dan membekukan izin terbit surat kabar Mardom-e Emrooz setelah surat kabar tersebut memuat foto aktor George Clooney di ajang Golden Globe Award dengan headline "I am Charlie".


Pengadilan Media di Tehran meminta harian reformis Mardom-e Emrooz, yang masih dalam bulan pertama penerbitannya, untuk ditutup akhir pekan ini karena dukungannya kepada majalah satir Prancis Charlie Hebdo.


Lembaga Pemantau Media Iran, yang dibawahi oleh Kementerian Kebudayaan Negara dan Pedoman Islam, juga membekukan izin penerbitan surat kabar tersebut pada Senin (19/1). Lembaga tersebut mengkonfirmasi alasan penutupan terkait penerbitan headline Mardom-e Emrooz yang memuat foto Clooney yang menggunakan lencana "Je Suis Charlie".


Dikutip dari The Guardian, Pemerintah Iran bersama sejumlah ulama dan pejabat senior telah mengutuk keras serangan di Paris yang menyebabkan terbunuhnya sejumlah jurnalis Charlie Hebdo. Namun pada saat yang sama, mereka juga mengecam publikasi Charlie Hebdo yang memuat karikatur Nabi Muhammad.


Buntut serangan tersebut, jurnalis Iran dilarang mengadakan aksi solidaritas terhadap Charlie Hebdo di Tehran.


Penutupan Mardom-e Emrooz datang setelah muncul sejumlah tuntutan dari media konservatif Iran, termasuk harian Kayhan. Selain itu, anggota parlemen Iran juga mengancam untuk memberhentikan Menteri Kebudayaan bila tidak ada sanksi yang diberikan kepada Mardom-e Emrooz.


"Jika Menteri Kebudayaan tidak tegas menghadapi surat kabar ini, maka dia akan dimakzulkan," ujar anggota parlemen Zohreh Tayebsadeh kepada kantor berita Fars, seperti yang dikutip The Guardian, Selasa (20/1).


International Campaign for Human Rights di Iran, sebuah LSM HAM yang bermarkas di New York mengatakan, tuntutan menutup Mardom-e Emrooz mendapat momentum saat televisi pemerintah Iran dan media konservatif lainnya, termasuk Kayhan, menayangkan sejumlah tayangan mengutuk Mardom-e Emrooz.


Selain itu, media online Iran IranWire mengatakan, penutupan Mardom-e Emrooz mengangkat kembali isu kebebasan berekspresi di Iran.


"Penutupan ini menunjuk pada permasalahan yang lebih luas: kegagalan Rouhani (Hasan Rouhani: Presiden Iran, -red) memperluas kebebasan pers di Iran secara umum. Langkah ini menguak perpecahan besar dalam politik Iran," tulisnya.


"Pertarungan kebebasan pers baru saja dimulai di Iran, dengan Rouhani dan pemerintahannya diadu melawan kelompok garis keras yang mengakar kuat di kedua kubu parlemen dan peradilan. Penutupan Mardom-e Emrooz adalah pengingat pahitnya perjuangan yang akan berlangsung dan menggambarkan seberapa besar kekuatan perintah garis keras."


Editor: Antonius Eko 

  • prancis
  • charlie hebdo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!