INTERNASIONAL

Pasca Perkosaan Brutal, Perempuan India Ramai-Ramai Ambil Kelas Bela Diri

Pasca Perkosaan Brutal, Perempuan India Ramai-Ramai Ambil Kelas Bela Diri

KBR68H- Tiga minggu pasca kasus perkosaan mahasiswi kedokteran di New Delhi, perempuan di ibukota India mulai membekali diri dengan ilmu bela diri. Mereka menjadi lebih cemas dari sebelumnya atas peristiwa perkosaan yang memicu kemarahan di seluruh penjuru dunia.New Delhi telah lama dikenal sebagai "ibukota perkosaan India".

Perempuan korban pemerkosaan di India meninggal setelah dirawat di Mount Elizabeth Hospital, Singapura. Mahasiswi fisioterapi berusia 23 tahun itu, diperkosa oleh beberapa pria yang ditemuinya di bus pada 16 Desember lalu. Perempuan itu menderita luka hingga mengenai usus karena logam yang digunakan dalam pemerkosaan.

 Pelatih bela diri, Anuj Sharma mengatakan terjadi lonjakan jumlah perempuan yang mengambil kelas untuk bertahan dari serangan musuh ini.

"Telah ada lonjakan tertentu = untuk layanan seperti berlatih untuk bertahan dan melindungi diri," kata Sharma.
 
"Saya pikir kasus ini telah memaksa orang untuk berpikir bela diri merupakan prioritas bagi mereka," katanya.

Sharma mengajarkan dasar-dasar pertahanan diri, termasuk bagaimana menggeliat bebas dari cengkeraman penyerang dan  melumpuhkan mereka dengan pukulan atau tendangan ke pangkal paha.

Smriti Iyer, seorang mahasiswa 23 tahun,  mengatakan dia mulai datang ke kelas Sharma untuk melindungi diri, dan diikuti oleh teman-temannya.

"Saya pikir perempuan selalu tahu bahwa mereka harus menjaga diri mereka sendiri, tapi setelah kejadian ini banyak orang seusia saya, benar-benar mulai mengambil latihan ini," kata Iyer.

Di kota berpenduduk 16 juta, pemilik toko mengatakan penjualan semprotan merica dan alarm perkosaan juga naik. Jai Shankar, pemilik toko umum di jalan Janpath utama di pusat New Delhi, mengatakan penjualan semprotan lada sangat laku.

"Sebelumnya kita hanya akan menjual beberapa kaleng dalam sebulan. Tapi lebih banyak perempuan telah datang ke toko saya meminta alat semprot," katanya.

Sementara itu, Ashima Sagar, salah satu pegawai perempuan di toko Shankar  mengatakan ibunya telah menjadi paranoid.

"Saya meninggalkan tempat kerja ssekitar sembilan di malam hari Setelah kejadian ini. Bahkan jika saya terlambat 10 menit, ibu sayacemas dan berulangkali menelepon saya untuk mencari tahu apakah saya baik-baik saja," kata Sagar.


Menurut Biro Rekor Kejahatan Nasional ada 24.206 kasus perkosaan tercatat sepanjang 2011,  17 persen dari kasus tersebut terjadi  di Delhi. (AFP)

  • new delhi
  • perkosaan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!