INTERMEZZO

Dengan Alasan Kemacetan Bikin Enggak Produktif, Muncul Petisi Kembalikan WFH

"Podcast What's Trending membahas soal petisi untuk mengembalikan Work From Home (WFH)."

Lea Citra

Podcast Whats Trending
Podcast Whats Trending

KBR, Jakarta- Belakangan muncul petisi "Kembalikan WFH sebab Jalanan Lebih Macet, Polusi, dan Bikin Tidak Produktif," yang hingga siang ini sudah ditandatangi lebih dari 14.000 orang. Adapun Work From Home atau WFH populer saat pandemi. Para karyawan diminta melakukan pekerjaan mereka dari rumah, karena adanya pembatasan mobilitas.

Petisi yang muncul di laman Change.org tersebut mengungkapkan sejumlah persoalan ketika bekerja dari kantor atau work from office (WFO) dimulai kembali. WFO pun dianggap belum tentu membuat pekerja lebih produktif, seraya menyinggung persoalan kemacetan dan polusi udara.

Sementara itu, Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono beberapa waktu silam pun sempat mengimbau penerapan kebijakan bekerja dari rumah selama cuaca ekstrem. Alasannya adalah untuk menghindari kemacetan dan pemborosan.

"Mengkondisikan masing-masing pihak karyawan swasta untuk bisa work from home. Untuk bisa menghindari kemacetan, bencana dan pemborosan. Kira-kira seperti itu ya" tutur Heru.

Baca juga:

- KUHP Baru Bikin Resah Industri Pariwisata Dalam Negeri?

- Seluk Beluk Restorative Justice Kasus KDRT

- KADIN: Perpu Ciptaker Tak Langsung Beri Kepastian Hukum Investasi

WFH vs WFO, mana lebih efektif?

Ketua II Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI) Ahmad Ansyori menilai efektivitas bekerja dari rumah atau kantor tidak bisa digeneralisasi atau disederhanakan dalam satu kalimat. Harus ada kriterianya, seperti jenis pekerjaan dan pengaturan dari work from home itu sendiri.

"Nah jadi kata kuncinya adalah jenis pekerjaannya. Ada pekerjaan yang tidak begitu maksimal kalau dia dikerjakan WFH. Itu perlu didefinisikan, mana kualifikasinya. Kemudian yang kedua, ketentuan atau peraturan tentang bagaimana tata cara WFH yang baik gitu. Jadi WFH itu bukan berarti dia kerjakan di rumah, nggak selesai, di jam lainnya begitu. Karena kalau begitu modelnya, maka itu akan mengganggu rumah begitu," ujar Ahmad dalam podcast What's Trending.

Ahmad Ansyori kemudian membeberkan negara-negara lain, seperti Eropa yang memang sudah menjadikan bekerja dari rumah sebagai opsi. Bahkan sebelum pandemi Covid-19, beberapa negara sudah memungkinkan masyarakatnya untuk bekerja dari rumah, tak terkecuali Indonesia untuk jenis pekerjaan tertentu. 

"Kalau dikatakan bagaimana dengan WFH? Saya ingin katakan WFH perlu dialokasikan, perlu diterapkan pada sebagian pekerjaan yang sesuai dengan mekanisme yang mendukung produktivitas dan kenyamanan kerja," tuturnya.

Lantas perlukah WFH dipertimbangkan sebagai opsi bekerja di Indonesia pada masa depan? Yuk kita dengarkan podcast What's Trending di link berikut ini:

Editor: Wydia Angga 

  • Work from home
  • WFH
  • WFH vs WFO
  • Petisi kerja dari rumah
  • Macet
  • Polusi
  • work from office
  • WFO
  • kemacetan
  • petisi
  • kerja dari rumah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!