BERITA
INTERMEZO: Kota-kota di Dunia Dihebohkan Gerakan Naik Kereta Tanpa Celana
" Mereka juga diminta untuk tetap tenang dan menanggapi secara jujur jika ada yang menanyakan jika mereka merasakan kedinginan karena acara itu digelar di musim dingin. "
Agus Lukman
KBR - Para pengguna kereta bawah tanah atau subway di sejumlah negara
dihebohkan dengan peristiwa dimana banyak orang melepas celana panjang
di dalam kereta.
Baik laki-laki maupun perempuan tetap
mengenakan pakaian bagian atas seperti biasa, seperti baju, jaket atau
topi. Namun di bagian bawah hanya mengenakan celana pendek atau celana
dalam saja saat berada di kereta bawah tanah.
Gerakan No Pants Subway Ride (berkendara kereta tanpa celana) terjadi hari Minggu lalu secara serempak di 60
kota di dunia. Mulai dari New York hingga Boston Amerika Serikat, dari
London Inggris hingga Berlin di Jerman bahkan sampai Praha di Republik
Cech hingga Warsawa di Polandia. Meskipun di London acara ini terganggu
oleh mogok kerja pegawai kereta bawah tanah.
Gerakan sehari naik
subway tanpa celana itu dikampanyekan oleh kelompok komedi Improv
Everywhere, sebuah kelompok flash mob global dari New York yang kerap
melakukan kekonyolan dan jebakan betmen.
Slogan dari Improv Everywhere adalah 'membuat orang senyum dan tertawa'.
Gerakan ini pertama kali digelar di New York pada 2002 lalu dengan diikuti hanya tujuh orang peserta.
Salah
seorang penyelenggara kegiatan konyol ini, Jesse Good mengatakan acara
itu digelar untuk membuat agar warga New York yang selama ini sibuk
dengan diri sendiri bisa lebih rileks.
"Kami ingin memberi
alasan bagi warga New York supaya mereka ini mengangkat kepala mereka
dari koran-koran yang mereka baca dengan tekun, mengangkat kepala dari
kesibukan dengan telepon genggam mereka, dan pengalaman yang sedikit
berbeda dari kebiabasan sehari-hari yang membosankan," kata Jesse Good.
Di
Philadelphia, acara naik subway tanpa celana ini bahkan disponsori
sebuah perusahaan layanan pencucian pakaian, yang meminta peserta untuk
menyumbangkan celana atau pakaian mereka bagi kegiatan amal.
Penyelenggara
meminta orang-orang yang bersedia menjadi peserta aksi itu untuk naik
kereta secara normal. Setelah diberi tanda atau aba-aba, mereka
bersama-sama melepas celana panjang mereka di tengah keramaian, dan
hanya menyisakan celana dalam atau celana pendek boxer.
Mereka
juga diminta untuk tetap tenang dan menanggapi secara jujur jika ada
yang menanyakan jika mereka merasakan kedinginan karena acara itu
digelar di musim dingin.
"Orang yang tidak mengerti apa yang
kami lakukan terlihat mereka memandangi kami, seolah-olah kami melakukan
perbuatan buruk atau salah," kata Peter Saez, salah seorang peserta
aksi itu. "Padahal ini menyenangkan. Ini perjalanan yang mengasyikkan,
itu saja."
Seorang pria bernama Toni Carter juga mengaku santai
saja ketika dia hanya mengenakan celana pendek dengan polkadot atau
bertotol lingkaran kecil.
"Tidak terlalu sering saya dapat
kesempatan seperti ini, bersama sekelompok orang melepas celana panjang
dan memperlihatkan apa yang ingin saya pamerkan. Saya sedang menghibur
warga New York. Ini salah satu bentuk ekspresi seni saya," kata Carter.
Seorang turis dari Australia, Angela Bancilhon bersama suami dan dua anaknya yang masih kecil juga ikut dalam acara itu.
"Ini menyenangkan. Mengapa tidak?" kata Bancilhon. "Kami di New York. Mengapa Anda tidak?" (AP/IBTimes/Guardian/Chicago Tribune)
- Intermezo
- humor
- prank
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!