INDONESIA
Filipina Kehilangan Menteri Kesehatan Legendaris
Pekan ini Filipina menggelar upacara untuk menghormati Senator Juan Flavier yang meninggal pada usia 79 tahun.
Dia sangat dikenal di Filipina karena membuat UU bersejarah yang membantu program kesehatan dan anti-korupsi pemerintah.
Romeo Infantado bekerja dengan Senator Juan Flavier saat dia menjadi kepala rumah sakit di Mindoro.
Romeo mengatakan Juan Flavier adalah pemimpin yang aktif.
“Saat gempa bumi tahun 1994, saat pencarian korban pada 14 November, ada laporan soal beberapa korban dan kerusakan. Saat kami menelpon Kementerian Kesehatan, saya sangat terkejut karena Menteri sendiri yang datang.”
Juan Flavier adalah Menteri Kesehatan yang paling populer di Filipina.
Politisi dari berbagai kubu memuji warisannya saat berlangsung upacara khusus di parlemen.
Dia dikenal dengan slogannya “Let's DOH it," atau ‘ayo lakukan’ yang biasa digunakan untuk mempromosikan program kementeriannya.
Dia menciptakan tokoh setan merokok seperti karakter Yosi Kadiri. Itu menjadi kampanye anti merokok yang paling sukses di negara itu.
Karla Norman yang berusia 34 tahun mengaku sudah berhenti merokok.
“Saat itu saya berusia 12 atau 15 tahun. Dia menjalankan kampanye ‘Yosi Kadiri’. Ini kampanye yang sangat berbeda dimana Anda melihat orang-orang merokok. Rasanya kami tidak ingin disamakan dengan kebiasaan itu.”
Dia juga mengagumi fakta kalau Flavier secara konsisten menjadi orang ‘termiskin’ diantara para Senator, seperti terlihat dari catatan aset miliknya.
“Dia juga orang yang sangat sederhana dan tidak materialistis. Dia masuk politik untuk melayani bukan untuk mengumpulkan kekayaan. Dia juga dikenal tepat waktu. Kalau dia pergi kunjungan ke lapangan, dia selalu memastikan disuguhi jagung dan ubi jalar rebus, kacang, buah-buahan dan sayuram. Dia menghindari sesuatu yang mewah.”
Di bawah pengawasannya, Filipina dinyatakan bebas polio oleh organisasi kesehatan dunia WHO.
Dokter Elsa Alberto telah menjadi anak buah sang menteri selama 40 tahun. Kata dia, Juan juga merogoh koceknya sendiri untuk biaya imunisasi.
“Kami memenuhi target mengimunisasi semua bayi. Kami mulai dengan kampanye besar-besaran, dengan misa, membunyikan lonceng dan mengajak semua sektor bergabung dengan kami. Bahkan kami mengajak para pemberontak untuk meletakan senjata dan membantu para bayi.”
Flavier memulai karirnya sebagai dokter desa.
Dokter Elsa Alberto mengatakan ini memberi dia pemahaman soal kebutuhan masyarakat miskin.
“Dia tahu masalah kesehatan di negera ini, apa yang setiap ibu dan individu butuhkan untuk meningkatnya status kesehatan mereka. Dia sangat cerdas. Ada pesan kesehatan dalam leluconnya dan dia suka menggunakan perumpamaan, sehingga pendengar akan senang dan mendukung programnya. Dia membuat akronim untuk Pencegahan AIDS; seperti A untuk abstinence atau pantangan, B untuk faithful atau setia dan C untuk condom atau penggunaan kondom.”
Dukungan terbukanya terhadap kondom dan kontrasepsi membuatnya berkonflik dengan Gereja Katolik yang berkuasa di negeri itu.
Dokter Elsa Alberto mengatakan Flavier terbuka soal pandangannya kepada Gereja.
“Dia terus berbicara dan mendatangai para Imam dan Gereja dan menjelaskan sikap kami. Kemudian dukungan dari masyarakat dan media untuk membuktikan kalau kita merawat kesehatan ibu dan anak.”
Dia meninggalkan empat anak, seorang cucu dan cicit.
- Filipina
- Juan Flavier
- Menteri Kesehatan
- Yosi Kadiri
- Madonna Virola
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!