INDONESIA

Satu Dekade Ubud Writers & Readers Festival

Satu Dekade Ubud Writers & Readers Festival
Ubud Writers & Readers Festival, Penulis, Sastra, Bali, Aika Augustine

Ubud Writers & Readers Festival yang pertama kali dihelat satu dekade lalu muncul sebagai respons budaya terhadap peristiwa Bom Bali 2002. Kini, acara ini berkembang menjadi perhelatan sastra internasional terbesar di Asia Tenggara.

Festival ini digelar di lebih 40 tempat di Ubud, dengan menghadirkan penulis ternama. Diantaranya yang pernah mampir ke Ubud adalah Sebastian Faulks, penulis asal Inggris yang menulis “Birdsong”, novel bertema percintaan yang mengambil setting perang dunia pertama ” atau Lionel Shriver penulis “We Need to Talk About Kevin”, novel yang bercerita tentang aksi pembantaian di sekolah.

Setiap tahun, UWRF mengundang penulis dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam festival ini. Caranya dengan mengirimkan karya mereka kepada Dewan Kurator, yang terdiri dari 3 tokoh sastra nasional. Mereka lah yang akan memilih 15 penulis untuk dihadirkan ke festival ini. Salah satu dari karya-karya sastra terbaik itu akan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, lantas diterbitkan sebagai kumpulan sastra tahunan UWRF yang dibuat dwi bahasa.

Tema UWRF tahun ini adalah “Habis Gelap Terbitlah Terang”, terinspirasi dari tulisan-tulisan tokoh pemberdayaan perempuan Indonesia, RA Kartini. Isu seperti hak perempuan, pendidikan, dan kesehatan perempuan bakal diangkat juga dalam festival ini. Dengan konsistensi dan makin berkembangnya Ubud Writers & Readers Festival, tak heran kalau ajang ini diakui dunia internasional sebagai satu dari enam ajang kesusastraan terbaik di dunia.


(Sumber: ubudwritersfestival.com & holidaysia.com)

  • Ubud Writers & Readers Festival
  • Penulis
  • Sastra
  • Bali
  • Aika Augustine

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!