INDONESIA

Universitas Yangon Siap Terima Mahasiswa Baru

"25 tahun setelah pemberontakan 1988, Universitas Yangon, tempat bermulanya pergerakan demokrasi negeri itu, kembali buka."

Aleksander Solum DVB

Universitas Yangon Siap Terima Mahasiswa Baru
Myanmar, Burma, pendidikan, Universitas Yangon, DVB

25 tahun setelah pemberontakan 1988, Universitas Yangon kembali buka. Ini adalah universitas terkemuka di Myanmar, tempat bermulanya pergerakan demokrasi negeri itu.

Universitas Yangon adalah saksi sejarah akan ketidakadilan di Myanmar.

Tahun lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama datang ke sini... berdiri di tempat yang sama saat gerakan mengakhiri rezim kolonial dimulai.

“Di tempat inilah Aung San merintis majalahnya sebelum dia memimpin gerakan kemerdekaan. Di tempat ini juga U Thant mempelajari dunia sebelum memimpin PBB.”

Aung San dikenal sebagai Bapak Burma yang kita kenal sekarang, sementara U Thant adalah Sekretaris Jenderal PBB yang ketiga.

Pemberontakan mahasiswa meletus besar-besaran pada 1988. Pemerintahan diktator Ne Win saat itu berniat membekukan gerakan demokrasi dengan menutup kampus ini selama bertahun-tahun.

Dan sekarang kampus ini kembali menerima mahasiswa baru, setelah ditutup pada 1996.

Ko Ko Gyi masih ingat betul peristiwa yang terjadi di kampusnya pada 1998. Dia adalah satu satu pemimpin pemberontakan melawan militer.

Dia lantas dipenjara selama dua puluh tahun karena aksi pemberontakannya. Junta Militer yang  berkuasa saat itu merasa ketakutan dan mulai membatasi pendidikan.

“Pemimpin-pemimpin politik Myanmar merupakan lulusan Universitas Yangon. Dan hampir semua lulusan menjadi akademisi terkemuka di dunia. Kami ingin menghidupkan kembali dan melestarikan tradisi ini.”

Kini anak muda Myanmar bisa bermimpi kembali berkuliah di kampus bersejarah ini... tapi bangku yang tersedia sangat terbatas.

Hanya 300 mahasiswa berprestasi yang bisa bersekolah di sini.

Myo Myint Tun lulus sekolah menengah atas dengan hasil sangat memuaskan. Dia merasa sangat senang bisa segera belajar di sini.

“Sejak duduk di bangku SMA, saya mempunyai cita-cita untuk melanjutkan kuliah di Universitas Yangon. Saya merasa senang sekali, cita-cita saya menjadi kenyataan.”

Ko Ko Gyi menambahkan, dengan adanya reformasi pendidikan, Myanmar dapat bersaing dengan negara maju lainnya.


  • Myanmar
  • Burma
  • pendidikan
  • Universitas Yangon
  • DVB

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!