INDONESIA

Waria di India Mengadopsi Bayi-bayi Perempuan

"Para waria di India mengadopsi bayi-bayi perempuan yang tidak diinginkan."

Waria di India Mengadopsi Bayi-bayi Perempuan
India, transgender, bayi perempuan, adopsi, Shuriah Niazi

India dikenal punya rasio jenis kelamin yang cukup timpang.


Di beberapa daerah di India Tengah, praktik aborsi janin perempuan masih banyak terjadi karena orangtua lebih menyukai anak lelaki.

 

Baru-baru ini, pemerintah meluncurkan proyek ‘ayunan bayi’ yang memungkinkan orangtua menyerahkan bayi kepada negara. Tujuannya menyelamatkan anak-anak ini dari kematian, karena anak perempuan masih dianggap sebagai beban. 


Tapi beberapa waria tidak tinggal diam. 


Di India, mengamen dan menari di jalanan adalah pekerjaan yang biasa dilakoni para waria.


Tapi penghasilan mereka dari pekerjaan itu sangat kecil. 


Tapi itu tidak menghentikan Prema mengadopsi seorang bayi perempuan beberapa bulan lalu. 


“Saya tidak bisa punya anak. Jadi anak ini akan memenuhi keinginan saya menjadi ibu. Saya akan memberikan segalanya untuk dia.”


Prema menamai bayi perempuan itu Mohini. 


Ia mengaku sangat menikmati menjadi ibu...dengan menyelamatkan anak orang lain.


“Kami akan terus membantu lebih banyak anak perempuan di masa depan. Kami ingin masyarakat memahami kalau anak perempuan bukanlah beban. Saya juga mau membantu lansia yang tidak punya jaminan apapun di usia tuanya.”


Ini bukan kali pertama Prema membantu anak perempuan dari keluarga lain. 


“Kami mengemis dari rumah ke rumah. Di beberapa rumah, kita melihat ada keluarga miskin yang punya banyak anak perempuan. Mereka mengaku tidak mampu membesarkan anak perempuannya. Kami lalu mengadopsi anak-anak itu. Kami membayarkan makanan dan sekolah anak-anak perempuan itu tapi mereka tetap tinggal bersama orangtuanya.” 


Surraiya juga bekerja di jalanan...mengamen dan mengemis.


Dia baru saja mengadopsi bayi perempuan berumur enam bulan.


Bayi itu, kata dia ditinggalkan orangtuanya di rumah sakit. 


“Kadang saya tidak bisa tidur di malam hari karena dia. Seorang ibu telah melahirkan dia dan saya ibu yang membesarkannya. Saya tidak berbeda dengan yang lain. Saya mungkin bukan laki-laki atau perempuan, tapi bagi gadis kecil ini, saya adalah ibunya. Menurut saya, orang yang tidak siap membesarkan anak perempuannya, seharusnya menaruh anaknya di tempat saya. Saya siap merawat mereka.”


Mengadopsi anak perempuan menjadi tren yang terus meningkat di kalangan waria India.


Di beberapa komunitas, anak laki-laki dipandang lebih tinggi ketimbang anak perempuan. 


Jadi komunitas waria memilih mengadopsi anak perempuan. 


Di daerah Chambal di Madhya Pradesh, ada beberapa kasus pembunuhan anak perempuan yang dilakukan orangtuanya. Caranya dengan memasukkan tembakau atau garam ke mulut si anak. 


“Menurut keyakinan Hindu, membunuh sapi itu berdosa, maka membunuh atau menelantarkan seorang anak perempuan juga dosa. Di India, pembunuh sapi dihukum, maka orangtua yang membunuh anak perempuannya juga harus dihukum. Kita butuh hukum yang tegas, agar bisa mengendalikan kejahatan ini.”


Komunitas waria di India ingin masyarakat menghargai anak perempuan.


Waria lainnya bernama Anita mengatakan masyarakat perlu mengubah pandangannya soal anak perempuan. 


“Masyarakat pada umumnya merasa anak laki-laki lebih baik daripada anak perempuan. Harus ada kepekaan terhadap anak perempuan. Masyarakat memang mulai berubah tapi sangat lambat dan perempuan masih diperlakukan dengan buruk.”


  • India
  • transgender
  • bayi perempuan
  • adopsi
  • Shuriah Niazi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!