INDONESIA

2014-02-22T15:09:07.000Z

Kesiapan Asia Menghadapi Flu Burung Strain Baru

"Virus flu burung yang dikenal sebagai H10-N8 di Cina mengakibatkan tiga orang tewas sejak Desember."

Kesiapan Asia Menghadapi Flu Burung Strain Baru
Asia, Cina, flu burung, Peter Horby, Radio Australia

Virus flu burung yang dikenal sebagai H10-N8 di Cina mengakibatkan tiga orang tewas sejak Desember.

Kasus ini menambah kekhawatiran para ilmuwan atas penyebaran virus H7N9 yang menginfeksi 300 orang dan menewaskan seperempat dari mereka sejak Maret tahun lalu.

Ini menunjukan bahwa kawasan Asia berpotensi menjadi titik penularan virus tersebut.

Karon Snowdon dari Radio Australia mewawancarai peneliti senior dari Universitas Oxford, Peter Horby soal ini.


Sekitar satu dekade lalu, penyebaran virus SARS mengejutkan otoritas kesehatan.

Ini bermula  dari Cina bagian Selatan yang terlambat melaporkan kasus ini.

Virus lantas menyebar ke negara lain sebelum Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperingati dunia.

PBB menyatakan, sekitar 75 persen penyakit menular dari manusia berasal dari hewan.

Tiga orang terinfeksi flu burung H10-N8 setelah kontak dengan unggas.

Peter Horby adalah peneliti senior dari Unit Penelitian Universitas Oxford. Menurut dia, penelitian terhadap virus ini sangat penting.

“Ya, kami tahu virus ini sering kali berasal dari binatang. Virus influenza sebelumnya berasal dari burung atau babi, sehingga virus influenza yang memengaruhi manusia kita perlu lihat dengan seksama.”

Titik penyebaran penyakit menular terbaru ini adalah daerah yang jadi sumber wabah penyakit, kepadatan penduduk di Timur dan Asia Tenggara.

Hal lain yang jadi masalah utama adalah kedekatan manusia dengan hewan ternak, pasar dan biaya perjalanan yang murah serta adanya kebijakan bebas visa antar negara-negara ASEAN.

Tingginya urbanisasi di kawasan tersebut bisa dilihat sebagai berkah, sekaligus masalah.

Upaya penanggulangan penyakit meningkat sejak SARS, tapi Dr Horby mendesak adanya peningkatan kapasitas layanan terhadap ancaman biologis ini.

“Setelah virus menyebar dari orang ke orang, maka ini akan menyebar dengan cepat.”

Q. Apakah pengawasan dan respon setiap kawasan membaik sejak SARS?

“Ya, tentu saja, lebih baik. Anda hanya perlu melihat perbedaan antara kasus SARS dan H7N9 di Cina. Ini merupakan transformasi yang telah selesai. Dengan H7N9, cina sangat cepat untuk mengidentifikasi masalah, melakukan penyelidikan agar bisa menginformasikan kepada pemerintak lokal dan global, juga bekerjasamam dengan negara lain untuk menginvestigasi masalah ini. Tentu saja, masih ada yang perlu diperbaiki dan kita akan mendukung negara-negara miskin dengan populasi besar tersebut.”

Q. Dengan begitu, apakah dukungan keuangan internasional masih sangat penting?

“Tentu saja. Dunia internasional bisa memberikan keahlian mengenai  bagaimana mendeteksi penyakit menular. Tetapi transfer keahilan dan infrastruktur tidak selalu butuh dukungan keuangan.”




  • Asia
  • Cina
  • flu burung
  • Peter Horby
  • Radio Australia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!