NASIONAL

Zulkifli Hasan Janji Turunkan Harga Minyak Curah, Pedagang: Jangan Janji-janji, Buktikan!

minyak curah

KBR, Jakarta - Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) meminta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk fokus merealisasikan janji-janji terkait stabilisasi harga dan stok minyak goreng curah.

Sekretaris Jenderal Inkopas, Ngadiran mengatakan, para pedagang sudah jenuh mendengar janji-janji dari pejabat yang selama ini urung terealisasi.

"Kami bukannya tidak yakin, bukannya ragu. Karena jangan sampai ini pejabat ganti menteri, ganti janji. Sekarang kan sudah diatasi oleh menteri segala urusan, mana buktinya sampai sekarang? Mudah-mudahan sih, kita doakan itu menjadi kenyataan. Kalaupun tidak, ya tidak usah pakai janji, buktikan saja dulu," ujar Ngadiran saat dihubungi KBR, Rabu (22/6/2022).

Baca juga:


Sekjen Inkopas, Ngadiran menambahkan, permasalahan terkait minyak curah di lapangan tak kunjung rampung kendati melibatkan sejumlah menteri.

Padahal, kata dia, rencana dan target terus disampaikan untuk penyelesaian harga dan stok migor di lapangan.

"Saya pikir mau siapapun pejabatnya, nggak usah janji. Tapi buktikan saja. Kalau memang tidak terbukti... Lebih baik ada hasilnya, rakyat menilai. Daripada ngomong tinggi janji, bukan sebulan dua bulan, berganti setengah tahun juga nggak beres-beres. Padahal minyak goreng itu sawit Indonesia terbesar di dunia," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berencana akan memulai program minyak goreng curah menjadi kemasan sederhana dengan merek dagang 'Minyak Kita' di minimarket atau supermarket.

Selain itu, Zulkifli Hasan juga berjanji mendistribusikan sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter di 10 ribu titik penjualan. Ia menargetkan harga akan terealisasi dalam dua pekan ke depan.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

  • minyak goreng
  • Minyak Goreng Curah
  • minyak curah
  • harga minyak curah
  • pedagang pasar
  • Kementerian Perdagangan
  • Zulkifli Hasan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!