HEADLINE

Bawa Petasan dan Pisau, Kepolisian Banyuwangi Tangkap 2 Orang di Musala Polsek

Bawa Petasan dan Pisau, Kepolisian Banyuwangi Tangkap 2 Orang di Musala Polsek

KBR, Banyuwangi- Kepolisian Banyuwangi Jawa Timur, menangkap dua orang mencurigakan yang sedang beristirahat di sebuah musala di lingkungan markas polisi Sektor Glenmore. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Banyuwangi  Sodik Efendi mengatakan, ke dua orang  itu ditangkap karena gerak –geriknya   mencurigakan dan membawa senjata tajam dan petasan.

Kata Sodik, dari hasil penyidikan sementara ke dua orang mencurigakan itu diketahui berinisial  AJ warga Desa Kletek Kabupaten Sidoarjo dan S warga Desa Ngutung Kabupaten Tulungagung. Dari hasil pemeriksaan sementara menurut Sodik,  keduanya hendak menyeberang ke Pulau Bali.


“Waktu kejadian yaitu di Polsek Glenmore pada saat  itu dua orang tersebut izin kepada petugas penjaga malam untuk melaksanakan istirahat. Namun  demikian karena situasi yang seperti ini karena kesigapan anggota di lapangan, baik di Mako anggota tersebut mencurigai dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan diketemukanlah  alat bukti tersebut dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh anggota dan selanjutnya diproses di Polres,” kata Sodik Efendi  di Mapolres Banyuwangi,  Rabu (5/7/2017).


Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Banyuwangi  Sodik Efendi  menambahkan, hingga saat ini ke dua orang mencurigakan itu masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Banyuwangi.


Dari Kedua orang itu, polisi menyita  1 buah  sangkur komando, 1  buah golok, 1 buah pisau yang terbuat dari pembuka kunci baut, 1 buah korek api yang  berbentuk  senjata api  lengkap dengan sarung senpinya, 1 buah kunci T, 1 buah besi menyerupai paku dan satu kotak petasan.

Editor: Rony Sitanggang

  • terorisme
  • Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Banyuwangi Sodik Efendi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!