Berawal dari rumahnya yang disulap jadi ruang baca, ia memboyong ratusan bukunya. Tapi tak berhenti di situ, ia lantas membuka lapak buku di tempat-tempat wisata.
Perjalanan Safprada Rizma keliling Lombok Timur bermula dari rasa gemasnya akibat minat baca masyarakat yang rendah. Padahal, bagi Safprada, buku adalah kunci ke dunia yang lebih luas. (Foto: Istimewa)
Safprada mulai mengisi Pondok Inspirasi-nya dengan buku-buku kuliah. Ada juga sumbangan buku dari sana-sini. Buku berhasil menarik anak-anak datang. (Foto: Istimewa)
Pondok Inspirasi tak hanya jadi taman baca, tapi juga menjadi tempat berkumpul dan bermain anak-anak sekitar. (Foto: Istimewa)
Buku-buku tak hanya dibaca oleh anak sekitar, tapi juga dibawa Safprada ke berbagai tempat yang jauh. Buku dimasukkan ke dalam kotak warna hitam ini, lantas dibawa dengan motor. (Foto: Istimewa)
Tujuan Safprada adalah ke sekolah-sekolah yang letaknya jauh dan kesulitan akses untuk buku-buku bacaan. (Foto: Istimewa)
Begitu sampai, buku langsung diserbu dengan suka cita. (Foto: Istimewa)
Safprada kerap terlibat langsung, ikut mengajari anak-anak ini untuk membaca. (Foto: Istimewa)
Safprada tak hanya membawa buku ke sekolah yang terpencil, tapi juga ke pantai. (Foto: Istimewa)
Misi utama Safprada adalah meningkatkan minat baca anak-anak, khususnya di Lombok Timur. Karena buku adalah jendela dunia. (Foto: Istimewa)
Safprada berniat terus keliling Lombok supaya orang bisa belajar mengenal huruf. Cita-citanya, setiap kabupaten dan desa memiliki pondok baca.
Minat baca masyarakat Lombok, NTB, sangat rendah. Melihat kondisi ini, Safprada Rizma, membuat gebrakan dengan mendirikan Pondok Baca. Berawal dari rumahnya yang disulap jadi ruang baca, ia memboyong ratusan bukunya. Tapi tak berhenti di situ, ia lantas membuka lapak buku di tempat-tempat wisata.
Recent KBR Prime Podcast
Riset: Minim Pemimpin Perempuan di Industri Keuangan
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Ekspor Makanan Laut Jepang Turun Drastis
Strategi Bertahan UMKM saat Harga Gula Naik
Most Popular / Trending
