Hingga pada 2013, Dinas Perikanan datang ke desa dan memaparkan sejumlah aturan yang melindungi penyu. Jamil pun tergerak dan berniat membentuk kelompok. Mula-mula ia mengajak enam nelayan untuk bergabung, tapi malah dibilang gila.
“Kami dibilang orang-orang gila saat melarang. Tapi lama-lama kami ajak dan akhirnya ada perubahan. Telur penyu tak lagi diambil,” katanya mengenang.