“Supaya madu tidak cepat rusak, kadar airnya rendah. Lalu harus pakai sarung tangan, karena kalau pakai tangan, bakteri akan mencemari madu,” jelas Walid.
Ilmu yang dia dapat ia ditularkan pada 40 petani binaannya. Mereka inilah yang setiap kali panen memasok madu untuk produk MAS. Walid memberlakukan sistem bagi hasil dengan para pencari madu. Satu botol berukuran 1,5 liter dibeli dengan harga Rp66 ribu. Setiap tahunnya juga, Walid memberikan bonus kepada para petani tapi itu bergantung seberapa banyak madu yang dijual.