EDITORIAL

Jejak Sarongge di Paris

Sarongge. (KBR)

Hari ini, perhatian dunia bergerak ke Paris. Di sana, mulai digelar Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim atau COP 21. Dorongan utama dari para aktivis dunia adalah adanya tindakan untuk membatasi kenaikan suhu global rata-rata menjadi 2 derajat Celsius. Nasib bumi dan semua makhluk hidup di dalamnya tergantung dari adanya kesepakatan global yang mengikat dari Paris ini.

Isu perubahan iklim menjadi aspek penting dalam menyusun naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Inilah saat di mana pembangunan ekonomi tak hanya demi uang kas yang masuk, tapi juga keberlangsungan lingkungan serta bumi. Presiden Joko Widodo bersama 135 kepala negara dan pemerintahan lainnya di Paris. Bersama-sama, mereka akan mendorong adanya proses perundingan perubahan iklim.

Indonesia juga berpartisipasi lewat Paviliun Indonesia dengan tema solusi terhadap perubahan iklim. Salah satu video yang akan diputar di sana adalah soal Sarongge.

Sarongge adalah nama yang sangat akrab bagi KBR, kantor kami. Pada 2008 dahulu, Sarongge adalah hamparan kebun sayur di dalam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Lantas pemerintah bersama Green Radio, anak perusahaan KBR, mendorong inisiatif perubahan di sana. Petani diminta turun kembali ke kampung dan berhenti menanam sayur di dalam taman nasional. Sebagai gantinya, mereka diberi pengetahuan lain: beternak kelinci, beternak kambing sampai membuat sabun. Sementara publik diajak ikut berpartisipasi menanami kembali kebun sayur petani lewat program adopsi pohon. Hasilnya nyata: kini Sarongge sudah kembali rimbun, dengan pohon-pohon yang tingginya mencapai lebih 10 meter. Area seluas 38 hektar sudah kembali menjadi hutan. Di ujung video yang diputar di Paviliun Indonesia itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, Pemerintah berencana mereplikasi ide Sarongge ini ke desa-desa lain di seluruh Indonesia.

Setelah kabar buruk dari Indonesia soal kabut asap, inisiatif macam Sarongge adalah pelipur lara. Di tengah nestapa, ada hal positif yang sudah dilakukan dan bisa dilakukan lebih banyak lagi pihak di seluruh Indonesia. Sarongge hanyalah inisiatif kecil, dari target global membatasi kenaikan suhu global rata-rata menjadi 2 derajat Celsius. Tapi setiap langkah kecil adalah sesuatu yang berarti, dan itu bisa berarti lompatan besar bagi umat manusia.

Hanya bumi yang kita punya, jadi  bumi kita itu pula lah yang harus dijaga. Sekuat tenaga.


  • sarongge
  • COP 21
  • Paris
  • Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!