EDITORIAL

Anggaran

"Pertarungan lama kala Pemilihan Presiden lebih setahun silam rupanya belum mau usai. Kali ini medan pertarungan ada di Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2016. "

Foto: Antara
Foto: Antara

Pertarungan lama kala Pemilihan Presiden lebih setahun silam rupanya belum mau usai. Kali ini medan pertarungan ada di Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2016. Koalisi Merah Putih (KMP) mengancam menolak RAPBN saat paripurna dewan hari ini. KMP berdalih RAPBN pertama dari Presiden Joko Widodo ini tak pro rakyat.

Petinggi KMP Aburizal mencontohkan anggaran untuk kehutanan dan pertanian relatif kecil bila dibandingkan penyertaan modal negara (PMN) yang akan disuntikkan bagi Badan Usaha Milik Negara. Jumlah PMN untuk 23 BUMN yang telah disepakati dengan Komisi VI sejumlah 34,3 triliun rupiah. Angkanya memang jauh bila dibandingkan dengan anggaran untuk kehutanan yang hanya 6,1 triliun rupiah. Sedangkan anggaran untuk pertanian walau masih lebih kecil dari PMN namun masih lebih baik karena mencapai 32,8 triliun rupiah.

Angka-angka tersebut sebetulnya muncul dari kesepakatan di tingkat komisi. Dan di dalam komisi, isinya ya orang-orang KMP juga. Jadi agak aneh bila belakangan muncul suara keras terhadap PMN yang sudah disepakati di komisi. Bahkan muncul juga wacana boikot atau penolakan terhadap RAPBN.

Hingga semalam dikabarkan hanya Fraksi Gerinda yang bersikeras menolak RAPBN. Tapi ini urusan politik - angin bisa berubah di detik terakhir. Jadi selalu ada kemungkinan RAPBN diwarnai pemungutan suara alias voting untuk pengesahan.

Apapun hasil dari paripurna DPR hari ini, kita titipkan pesan pada DPR dan pemerintah. Ayolah bersungguh-sungguh merencanakan dan mengelola anggaran negara. Pendapatan triliunan rupiah yang sebagian besar dipungut dari pajak rakyat itu mesti digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. 

  • RAPBN 2016
  • koalisi merah putih

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!