EDITORIAL

Garuda Tanpa Pancasila

"Anda pasti pernah melihat lambang Garuda merah yang ada di semua spanduk, baliho dan poster yang mempromosikan pasangan capres-cawapres nomor urut 1. Pasti juga pernah melihat Prabowo-Hatta memakai lambang itu di dada sebelah kanan."

Garuda Tanpa Pancasila
garuda, pancasila, bhineka tunggal ika, prabowo, bawaslu

Anda pasti pernah melihat lambang Garuda merah yang ada di semua spanduk, baliho dan poster yang mempromosikan pasangan capres-cawapres nomor urut 1. Pasti juga pernah melihat Prabowo-Hatta memakai lambang itu di dada sebelah kanan.

Garuda merah memang mirip lambang negara kita – minus Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Dan karena itu mulai ada yang menggugat. Bahkan Rabu (2/6) kemarin,  Komite Penyelamat Lambang Negara  menggelar unjuk rasa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).  Mereka menilai penggunaan Garuda merah sebagai bentuk pelecehan terhadap lambang negara.

Meski kubu Prabowo menyangkal, sulit dipungkiri lambang itu mirip dengan lambang negara. Padahal lambang negara tidak bisa digunakan di sembarang tempat, apalagi untuk kampanye politik. Teknis penggunaannya juga ada aturan tersendiri, harusnya dipasang di sisi dada kiri.

Kalau Garuda hanya menjadi siluet berwarna merah, kita tak bisa lagi melihat keberhasilan bangsa Indonesia dalam meraih cita-citanya menjadi negara yang merdeka bersatu dan berdaulat pada 17 Agustus 1945.

Padahal semua itu tertera di lambang Garuda. 17 helai bulu pada sayapnya yang membentang gagah melambangkan tanggal 17, 8 helai bulu pada ekornya melambangkan bulan Agustus, dan ke-45 helai bulu pada lehernya melambangkan tahun 1945. Itulah hari kemerdekaan Indonesia.

Aneka warna  lambang negara kita juga ada artinya. Putih bisa berarti sebagai kesucian dan kemurnian. Kuning artinya kebesaran, kemegahan dan keluhuran. Hijau artinya kesuburan. Sementara warna hitam melambangkan keabadian. Ada juga sedikit warna merah yang berarti keberanian. Entah apa artinya jika seluruh Garuda berwarna merah?

Warna merah pada Garuda-nya Prabowo-Hatta telah menghilangkan tameng dengan simbol Pancasila di dada. Warna merah juga melenyapkan kata Bhineka Tunggal Ika pada pita yang dicengkeramnya. Apakah ini berarti Garuda merah telah menanggalkan Pancasila dan membuang keberagaman?

Lambang Garuda bisa digunakan jika tujuannya untuk mempersatukan bangsa. Tim nasional sepakbola yang akan bertanding melawan negara lain, misalnya.

Lambang burung Garuda mengemas lengkap empat arti visual sekaligus, yaitu makna filosofis, geografis, sosiologis, dan historis. Seluruh makna itu tak boleh hilang atau dihilangkan.

  • garuda
  • pancasila
  • bhineka tunggal ika
  • prabowo
  • bawaslu

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!