OPINI

Apa Kabar Kasus Novel, Pak Presiden?

Ilustrasi: Aksi melawan gelap pengungkapan kasus penyerangan Novel Baswedan
Ilustrasi: Aksi melawan gelap pengungkapan kasus penyerangan Novel Baswedan (Foto: Antara)

Di tengah kemeriahan Ramadan, penyidik senior KPK mengingatkan Presiden Joko Widodo akan kasusnya. Kasus penyiraman air keras terhadap dirinya yang tak kunjung bergerak sejak setahun lebih lalu. Peristiwa yang membuat Novel harus kehilangan penglihatan kirinya sampai 90 persen. Setelah perawatan intensif di Singapura, begitu pulang Novel mengaku justru melihat orang yang diduga sebagai pelaku penyiraman air keras berada di seberang rumahnya. Di mana rasa aman bagi mereka yang ada di garda terdepan pemberantasan korupsi negeri ini? 

Di sisi lain polisi bersikukuh soal keseriusan mereka dalam menangani kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Dalam pernyataan April lalu, polisi optimistis bakal segera menyelesaikan kasus ini. Tapi yang dibutuhkan Novel tidak sekadar optimisme, tapi pergerakan kasusnya. Dari sekian bukti dan saksi, belum satu pun yang jadi tersangka. Karena itu dorongan akan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kembali mencuat. Kali ini disorongkan oleh Wadah Pegawai KPK yang akan segera berkirim surat kepada Presiden Jokowi. 

Penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan tidak boleh dianggap enteng. Seperti juga dengan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir ketika terbang menuju Belanda. Keduanya lantang dan berada di garis terdepan dalam bidang dan kapasitasnya masing-masing. Ketika orang-orang yang berada di bawah lampu sorot seperti mereka saja tak beroleh rasa aman, maka apalah artinya orang-orang biasa seperti kita?

Publik menunggu titik terang itu. Bentuknya bisa macam-macam; pergerakan nyata dari Kepolisian atau pembentukan TGPF. Tanpa itu, maka publik seperti tak punya pegangan dan jaminan atas rasa aman. 

  • kasus penyerangan Novel Baswedan
  • TGPF kasus Novel Baswedan
  • penyiraman air keras
  • Wadah Pegawai KPK
  • Kasus Munir
  • #kasus novel baswedan terkini

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!