OPINI

Belajar dari Londoners

Sadiq Khan, walikota baru London yang jadi perbincangan dunia (Foto: labourlist.org)

“Satu hal yang paling hebat dari London adalah kekayaannya – keberagaman adalah hal yang membuat kota ini indah.”

Ini adalah kutipan pernyataan Sadiq Khan, walikota baru di London. Kemenangan Sadiq Khan adalah perbincangan dunia. Terutama pada fakta bahwa Khan adalah seorang Muslim, memimpin kota metropolitan dunia yang mayoritas penduduknya adalah non-Muslim. Di London, penduduk Muslim hanya 12 persen.

Sadiq Khan, dari Partai Buruh, menang melawan calon dari Partai Konservatif, Zac Goldsmith. Khan meraih lebih dari separuh total suara pemilih. Saat kampanye, pesaing Khan memainkan kartu agama. Khan disorot dari ke-Muslimannya, untuk lantas dibandingkan dengan ekstrimisme. Misalnya, Khan dituduh sebagai pendukung ISIS karena pernah tampil sepanggung. Khan membenarkannya, sekaligus menjelaskan bahwa saat itu ia bertindak sebagai pengacara hak asasi manusia dan hadir di sana bersama aktivis lainnya.

Dunia Khan lekat dengan hak asasi manusia. Sedikit banyak, ini karena latar belakang kehidupannya. Orangtuanya adalah imigran dari Pakistan. Ayahnya supir bis dan ibunya adalah penjahit. Mereka keluarga Muslim. Di masa kecil, Khan harus berlatih tinju demi melindungi diri sendiri dari aksi bullying. Dalam salah satu wawancaranya, Khan mengatakan bahwa ia tumbuh di masa banyak tulisan tergantung di jendela toko: tidak boleh ada orang Irlandia, orang kulit hitam dan anjing yang masuk.

Dalam kampanyenya, Khan menegaskan manifestonya bagi semua Londoners – sebutan untuk warga London. Untuk itu ia memastikan punya nol toleransi terhadap kejahatan karena kebencian – baik itu atas nama agama maupun orientasi seksual. Dalam pidato kemenangannya, Khan mengaku bangga karena warga London telah memilih ‘harapan ketimbang ketakutan’.

Dan begitulah semestinya seorang pemimpin – berdiri di atas semua agama, orientasi seksual, keyakinan dan pilihan-pilihan pribadi lainnya. Karena seperti kata Khan, keberagaman adalah sesuatu yang membuat hidup ini indah.  

  • keberagaman
  • london
  • Toleransi
  • LGBT
  • sadiq khan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!