EDITORIAL

Mencari Kebenaran Aktivis Hilang

"Bagaimana pun ini adalah sebuah pernyataan serius dari seseorang yang berpangkat pada masanya. Dan ini menyangkut salah satu misteri besar negeri ini, yaitu penculikan aktivis. Informasi sekecil apa pun mestinya ditindaklanjuti."

KBR68H

Mencari Kebenaran Aktivis Hilang
penculikan aktivis, pengakuan kivlan zein, wiji thukul, sipon

Hingga kini Sipon masih mencari suaminya yang hilang. Suami Sipon adalah Wiji Widodo alias Wiji Thukul yang menjadi bagian dari sejumlah orang yang hilang di era Orde Baru karena berani berbicara kritis. Dia dihilangkan karena pendapatnya. Karena puisi dan kegiatannya.

Wiji Tukul tak sendirian. Total ada 13 aktivis yang masih hilang semasa tahun 1998. Tak jelas mereka hidup atau mati. Kejelasan itulah yang dinanti keluarga sampai hari ini.

Lantas informasi dari seorang Mayor Jendral Purnawirawan di televisi seperti petir menyambar di siang bolong. Mayjen Purnawirawan Kivlan Zein mengaku tahu di mana lokasi 13 aktivis itu diculik, juga di mana mereka ditembak. Begini kata Kivlan, “Yang menculik dan hilang, tempatnya saya tahu di mana, ditembak, dibuang.” Kivlan bahkan mengaku mau bersaksi jika ada panitia yang dibentuk untuk kembali menyelidiki kasus hilangnya aktivis.

Bagi Sipon, ini adalah kunci. “Ini sangat mengagetkan keluarga korban orang hilang,” katanya. Dan bagi Sipon, juga keluarga korban hilang lainnya, pemerintah harus bergerak menelusuri kebenaran pernyataan Kivlan.

Kivlan Zein bukan orang sembarangan ketika para aktivis ini dihilangkan. Kivlan menjabat sebagai Kepala Staf Kostrad. Dan yang menjabat sebagai Panglima Kostrad saat itu adalah Letjen Prabowo Subianto. Kata Kivlan, yang dilakukan Prabowo adalah melakukan tindakan pengamanan terhadap 9 aktivis, dan kini mereka sudah kembali. Beberapa di antaranya merapat ke Partai Gerindra, yang dipimpin oleh Prabowo, sebagai calon presidennya. Tapi untuk ketigabelas aktivis yang hingga sekarang hilang, Kivlan mengaku tahu soal ini.

Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI) mendesak pemerintah segera menindaklanjuti pengakuan Kivlan Zein tersebut. Meski begitu Al-Araf dari Imparsial meminta kita tak menelan mentah-mentah pernyataan Kivlan yang dinilai membelokkan fakta. Keterangan ini memang bisa dijadikan keterangan saksi hidup, tapi tetap harus melewati “prosedur” resmi yaitu lewat Komnas HAM. Al Araf meminta Komnas HAM, juga Kejaksaan Agung segera memanggil Kivlan Zein  untuk memperjelas pernyataannya. 

Bagaimana pun ini adalah sebuah pernyataan serius dari seseorang yang berpangkat pada masanya. Dan ini menyangkut salah satu misteri besar negeri ini, yaitu penculikan aktivis. Informasi sekecil apa pun mestinya ditindaklanjuti.

Demi ketenangan hidup 13 keluarga aktivis yang tak jelas nasibnya hingga sekarang.

  • penculikan aktivis
  • pengakuan kivlan zein
  • wiji thukul
  • sipon

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!