EDITORIAL

Pandangan Keras Gerindra Bikin Was-was

Pandangan Keras Gerindra Bikin Was-was

Nama akunnya @Gerindra. Siapa adminnya, tidak diketahui. Yang jelas, admin dari akun dengan followers 142 ribu itu menjawab aneka pertanyaan serta menulis banyak hal tentang Gerindra – yang semestinya sesuai dengan garis politik partai tersebut.

Akun ini mendapat pertanyaan dari Ibn Abi Iffat dengan akun Twitter. Tampaknya orang ini cukup menggemari Prabowo Subianto, calon presiden yang diusung Partai Gerindra, karena dia mem-follow sejumlah akun terkait Prabowo dan Gerindra. Akun ini bertanya soal apa yang dimaksud Gerindra dengan “kewajiban negara menjaga kemurnian agama”, yang rupanya ada di manifesto partai ini.

Sang admin lantas menjawab: “Jangan ada lagi aliran-aliran atau ajaran yang keluar dari konteks keagamaan tersebut.” Jawaban ini rupanya menggelitik pertanyaan lanjutan: “Bagaimana dengan Ahmadiyah, Syiah, Mormon, Saksi Yehuwa, dan lainnya? Apakah mereka akan dirangkul atau disisihkan?” Jawabannya cukup mengejutkan. Begini: “Bung, seluruh WNI harus dilindungi. Jika mereka berada di jalan yang salah, kita buat lembaga untuk membuat mereka jera.”

Menurut admin akun tersebut, "jera" artinya "tidak dengan memperlakukan secara kasar, tapi membuat untuk tidak mengulanginya dengan cara yang tepat. Dan salah satunya lewat siraman rohani.

Tanya jawab ini berlangsung di linimasa Twitter resmi Partai Gerindra. Meski begitu Wakil Ketua Umum Fadli Zon mengaku tak tahu menahu soal ini.  Tapi menurut Fadli Zon, jika ada kelompok minoritas yang meresahkan, maka pihaknya tak akan segan menindak kelompok tersebut meski jalur dialog tetap dibuka.

“Jera”.  Betapa kata ini terasa begitu terasa seram. Apalagi kalau kita ingat lagi rekam jejak Prabowo Subianto: menculik sejumlah aktivis pada 1997-1998. Prabowo sudah mengakui kasus penculikan 15 tahun silam ini. Putusan pengadilan militer dan laporan Komnas HAM pun menyebutkan demikian. Tapi 13 aktivis masih hilang jejaknya hingga sekarang.

Jika kita bisa semena-mena mengatakan kalau apa yang tertulis di akun Twitter resmi itu sesuai dengan garis partai, maka ini jelas membuat cemas. Ketika perbedaan justru berbalas kata bernada ancaman dan upaya untuk ‘membuat jera’, maka ini jelas membuat was-was.

Dan kalau Indonesia dipimpin oleh seseorang dengan pandangan seperti ini, bagaimana pendapat Anda?

  • gerindra
  • minoritas
  • fadli zon

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!