OPINI

Hari Keadilan Sosial Sedunia

Ilustrasi: Hari Keadilan Sosial Sedunia
Ilustrasi: Hari Keadilan Sosial Sedunia (Foto: Pexels)

Setiap 20 Februari, organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa  memperingati Hari Keadilan Sosial Sedunia. Peringatan ini tidak sepopuler hari antikorupsi internasional, atau hari HAM internasional. Banyak orang tidak mengenal atau mengetahui maksud PBB mencanangkan hari peringatan internasional sejak 11 tahun lalu.

Peringatan Hari Keadilan Sosial Sedunia adalah untuk menyerukan semua negara di dunia agar menjalankan sistem perekonomian berdasarkan keadilan, kesetaraan dan tanggung jawab bersama. Negara wajib mengeliminasi segala bentuk ketidakadilan, ketimpangan dan diskriminasi sosial agar tiap manusia dihargai dan punya harga diri. 

Tidak boleh ada ketidakadilan bagi orang miskin, buruh, dan kelompok-kelompok lain yang tersisih secara sosial. Peringatan yang jatuh Selasa kemarin adalah untuk mengetuk semua orang, terutama yang punya kuasa, untuk mencari solusi bersama mengatasi kemiskinan, orang-orang yang tak punya pekerjaan serta mereka-mereka yang terpinggirkan. Kelompok ini juga meliputi masyarakat adat, masyarakat Papua, hingga mereka-mereka yang tersisihkan karena orientasi seksual berbeda, aliran kepercayaan, etnis dan lain-lain.

Ini merupakan mandat dari Sidang Umum PBB pada 2007 lalu, kepada seluruh negara anggota PBB. Sayangnya, peringatan itu lewat tanpa perhatian dari pemerintah. Begitu juga para wakil rakyat. Para pejabat dan politisi lebih mementingkan pertarungan pemilu 2019 ketimbang merefleksikan upaya-upaya apa yang sudah dan akan dilakukan untuk mewujudkan keadilan sosial. Padahal itu juga termaktub dalam dasar negara ini dan seharusnya jadi PR bersama.  

  • PBB

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!