NASIONAL

Produksi Susu Lokal Tak Cukup untuk Program Makan Bergizi, Lalu?

Kebutuhan susu segar untuk makan bergizi diperkirakan 3,6 juta ton per tahun.

AUTHOR / Wahyu Setiawan

EDITOR / Sindu

Produksi Susu Lokal Tak Cukup untuk Program Makan Bergizi, Lalu?
Peloper susu melakukan aksi mandi susu yang tidak terserap industri pengolahan susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jateng, Sabtu,(9/11/2024). ANTARA/Aloysius

KBR, Jakarta- Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan mengakui produksi susu dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan program makan bergizi. Namun, dia belum memutuskan apakah kekurangan itu akan dipenuhi melalui importasi.

"Masih kurang banyak, makanya saya sedih juga. (Berarti impor?) Ya nanti temanya lain lagi," ucapnya di kantor Kementan, Jakarta, Selasa, (12/11/2024).

Di tempat lain, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi memastikan program makan bergizi akan menggunakan produksi susu dalam negeri.

"Pemerintah akan mengadakan program Makan Bergizi Gratis, mengandalkan produksi susu dalam negeri," kata Budi Arie di kantornya, Senin, (11/11/2024).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, produksi susu segar di Indonesia hanya 830 ribuan ton. Jumlah tersebut setara 20 persen dari kebutuhan nasional, yakni 4,4 juta ton. Sisanya atau 80 persen harus dipenuhi dengan impor.

Sementara menurut kalkulasi Kementerian Pertanian, kebutuhan susu segar untuk makan bergizi diperkirakan 3,6 juta ton per tahun.

Program makan bergizi akan menyasar 82 juta jiwa, dan dimulai pada 2 Januari 2025. Terdiri dari 78 juta anak-anak usia sekolah, dan 4 juta ibu hamil.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!