NUSANTARA

Cegah PMK, Puluhan Ekor Sapi dari Luar Kota Ditolak Masuk Banyuwangi

Puluhan sapi itu ditolak masuk untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Banyuwangi.

AUTHOR / Hermawan Arifianto

EDITOR / Wahyu Setiawan

Cegah PMK, Puluhan Ekor Sapi dari Luar Kota Ditolak Masuk Banyuwangi
Pedagang dan calon pembei melakukan tawar menawar harga sapi di Pasar Sapi Rojo Koyo Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Rabu (8/1/2025). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

KBR, Banyuwangi - Puluhan ekor sapi yang diangkut empat kendaraan dari Kabupaten Jember, ditolak masuk Kabupaten Banyuwangi. Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Banyuwangi Nanang Sugianto, puluhan sapi itu ditolak masuk untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Banyuwangi.

Sebab, kata dia, sapi dari Jember tersebut tidak memiliki surat keterangan sehat hewan dari dinas terkait.

"Hari ini kami sempat menolak empat kendaraan tadi dari Kabupaten Jember, kami tolak dengan asumsi bahwa mereka tidak membawa surat kesehatan hewan atau SKHH atau sertifikat veteriner sehingga kami tolak dan kembali ke Jember," ujar Nanang di Banyuwangi, Jumat (10/1/2025)

Dia bilang sempat terjadi perdebatan. Namun penolakan sapi dari luar kota tersebut didukung oleh pedagang dan peternak Banyuwangi. Karena mereka tidak ingin penyebaran PMK makin meluas.

"Meskipun sempat protes tapi usaha kami sangat didukung pedagang lain dari Kabupaten Banyuwangi. Betul itu. Jadi luar biasa sekali antusiasme pedagang itu dan mereka tahu kalau PMK sampai meletus di Banyuwangi mereka juga ikut rugi karena tidak bisa berdagang," ujarnya.

Nanang menambahkan, hingga pekan kedua Januari, jumlah sapi yang positif PMK mencapai 26 ekor sapi. Dari jumlah tersebut, kasus kematian hewan ternak masih nihil.

Namun, dia mengeluhkan stok vaksin PMK tahun ini yang masih kosong. Sebab pemerintah pusat tidak mengalokasikan vaksin PMK gratis.

Sehingga peternak diminta melakukan vaksin PMK secara mandiri terhadap hewan ternaknya.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!