RAGAM

ADV

Dompet Dhuafa Resmikan Protokol Penanggulangan Bencana Nasional di SKJ 2024

Dompet Dhuafa resmikan Protokol Penanggulangan Bencana Nasional di SKJ 2024, wujudkan respons cepat, mitigasi efektif, dan kolaborasi lintas lembaga.

AUTHOR / Auzan Farhansyah

EDITOR / Paul M Nuh

Google News
Dompet Dhuafa Resmikan Protokol Penanggulangan Bencana Nasional di SKJ 2024

KBR, Jakarta - Dompet Dhuafa, melalui Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), meresmikan Protokol Penanggulangan Bencana Nasional pada acara latihan gabungan Simpul KolaborAksi Jaringan (SKJ) 2024. Acara tersebut berlangsung di Centhini Resort, Gunung Bunder 2, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (22/12/2024).

Protokol ini ditandatangani oleh beberapa perwakilan penting, di antaranya Dian Mulyadi (Deputi Corporate Secretary Dompet Dhuafa), Arif Rahmadi Haryono (GM Respons dan Advokasi Dompet Dhuafa), Bobby P. Manullang (GM Pengjar Dompet Dhuafa), dan Shofa Qudus (Kepala DMC Dompet Dhuafa).

red

Shofa Qudus menyampaikan bahwa peresmian ini merupakan bagian dari komitmen Dompet Dhuafa terhadap kemanusiaan. “DMC Dompet Dhuafa terus berusaha mengembangkan protokol ini agar dapat memberikan bantuan tepat dan efektif kepada mereka yang membutuhkan serta meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan komunitas,” ujarnya.

Protokol Penanggulangan Bencana ini menjadi acuan penting dalam pelatihan kebencanaan yang melibatkan relawan Dompet Dhuafa dari seluruh Indonesia. Latihan tersebut digelar selama dua hari, dari Sabtu (21/12/2024) hingga Minggu (22/12/2024), dengan dihadiri puluhan delegasi cabang dan ratusan relawan.

Protokol ini memberikan pedoman menyeluruh, termasuk langkah cepat dalam menentukan skala bencana. Skala tersebut ditentukan dalam 24 jam pertama berdasarkan kajian cepat oleh tim DMC, cabang, mitra, atau relawan. Penilaian mencakup informasi dari relawan lapangan, media massa, serta deklarasi status bencana oleh pemerintah.

Berikut skala bencana yang ditetapkan:

  • Ringan (1–5)
  • Sedang (6–10)
  • Berat (11–15)
  • Bencana Nasional (16–20)

Dalam skala Bencana Nasional, tim DMC segera mengaktifkan evakuasi, pencarian dan penyelamatan (SAR), serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi kelompok rentan seperti disabilitas, anak-anak, ibu hamil, dan lansia.

Sementara itu, pada skala Ringan hingga Berat, tim lokal dan pusat bergerak cepat untuk mengumpulkan data primer guna memprioritaskan program layanan darurat sesuai kebutuhan penyintas.

Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, mengapresiasi inisiatif ini dan berharap para relawan menjadi agen penanggulangan bencana di daerah masing-masing. Hal serupa disampaikan oleh Mahmud Afandi dari Kantor SAR Jakarta, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam penanganan bencana.

“Dengan protokol ini, kita dapat berkolaborasi lebih baik lagi antara NGO, pemerintah, dan berbagai pihak lainnya,” ungkapnya.

Dompet Dhuafa berharap Protokol Penanggulangan Bencana Nasional ini dapat meningkatkan semangat dalam memberikan manfaat bagi penyintas bencana. Dengan semangat “Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang,” inisiatif ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana di masa depan.

Baca juga: DMC Dompet Dhuafa Gencarkan Edukasi Siaga Bencana Gempa dan Tsunami di Malingping, Lebak, Banten | Berita Terkini, Independen, Terpercaya | KBR ID

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!