KBR, Jakarta - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih kepala timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 yang akan digelar pada 8 November hingga 19 Desember 2018 mendatang. Keputusan ini diambil setelah Komite Eksekutif (Exco) PSSI menggelar rapat, Minggu (21/10/2018).
Bima sebelumnya merupakan pelatih sementara timnas Indonesia karena PSSI masih menanti kabar terkait pengajuan perpanjangan kontrak terhadap Luis Milla. Akan tetapi, pria asal Spanyol tersebut sampai waktu yang ditetapkan tidak kunjung memberikan kepastian.
Penunjukan Bima Sakti ini menurut Pengamat sepakbola, Ario Yosia merupakan keputusan darurat yang harus diambil segera mengingat gelaran Piala AFF yang sudah menanti didepan mata. "Ketika deadlock dengan Luis Milla, pilihan paling realistis ya Bima Sakti. Waktu persiapan juga udah nggak banyak nih", ujar Ario pada KBR pada Minggu (21/10/2018).
Meski demikian, Ario menilai bekas pemain Persiba Balikpapan ini belum menjadi sosok ideal untuk menukangi timnas Indonesia karena faktor jam terbang yang belum memadai.
"Bahwa dia memahami filosofi permainan (Luis) Milla karena 1,5 tahun kerja bareng, memang iya. Tapi faktanya adalah Bima Sakti punya pengalaman minim jadi pelatih kepala. Bahwa di tiga pertandingan terakhir hasilnya lumayan kan juga harus dilihat lawannya siapa, nggak begitu istimewa. Bukan bermaksud mengecilkan Bima Sakti tapi jam terbang masih minim untuk memimpin sebuah tim", pungkasnya.
Sebelumnya, Bima menjabat sebagai asisten Milla di Timnas Indonesia U-23. Berakhirnya kontrak Milla setelah gelaran Asian Games 2018 membuatnya mendampingi Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan dalam dua pertandingan persahabatan internasional, yakni kala melawan Myanmar (menang 3-0) dan Hong Kong (imbang 1-1).
Apakah masih mungkin Indonesia berjaya di Piala AFF 2018?
Ario memperkirakan tak banyak perubahan strategi yang bisa dilakukan Bima bersama dengan tim pelatih, yaitu Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy. Antara lain semisal memaksimalkan para pemain U-23 yang sudah ada dan mengombinasikan dengan para pemain matang berpengalaman.
"Memang berat. Sejak (perpanjangan kontrak) macet sama Milla, program timnas buat AFF berantakan. Waktu pendek, publik jangan terlalu berharap. Bebannya terlalu berat buat Bima juga", tutup Ario. (mlk)

Bima Sakti (kiri), bekas pemain timnas U-19 dan gelandang Persiba Balikpapan ini jadi pelatih timnas Indonesia di Piala AFF 2018. (FOTO : ANTARA)
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Kala Jurnalis Kampus Bersua Kelompok Minoritas Agama
Kabar Baru Jam 8
Menyoal Mudik dan Wisata
Kabar Baru Jam 10