Jebolan Primavera Italia itu mengatakan, kecintaannya terhadap olahraga paling popular di dunia itu, membuatnya tak bisa jauh-jauh dari sepakbola, setelah pensiun.
Anggota Komite Eksekutif Aosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) itu menuturkan, sepak bola adalah bagian dari hidupnya, sehingga akan tetap di sepakbola hingga akhir hayat.
Hanya saja Bima secara terang-terangan menolak jika ditawari masuk dalam struktur Pengurus PSSI yang baru, meskipun mendapat tawaran dari siapapun yang terpilih jadi Ketua Umum PSSI.
“Kalau saya, saya lebih terfokus ke pelatih saja, kalau ke Pengurus (PSSI) saya pikir ada yang lebih mengerti lah untuk di bidang itu, saya tetap di kepelatihan. Karena ada yang lebih bagus dibandingkan saya, saya pikiran saya sebagai pelatih saja,” ujar Bima sakti, Minggu (16/10).
Pemain kelahiran Balikpapan 23 Januari 1976 itu mengungkapkan hanya ingin melahirkan talenta-talenta muda untuk menjadi pemain-pemain profesional sepak bola. Karena itulah, pemain terbaik di kompetisi nasional musim 2000 itu menolak menjadi Pengurus PSSI. Ia lebih memilih membangun Akademi Sepakbola di Pekan Baru dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Minta Pembongkaran Stadion Parikesit Ditunda, Persiba: Pertamina Belum Jawab
Editor: Sasmito