BERITA

Juara AFF, Bonus Timnas U-16 Belum Jelas

""Pak menteri akan panggil atlit, pelatih, para stakeholder yang entah itu operator, pelatih atau SSB asal, diklat PPLP mana. Kita lihat saja," kata Raden Isnanta."

Juara AFF, Bonus Timnas U-16 Belum Jelas
Timnas U16 menjuarai Piala AFF 2018 usai menaklukkan Thailand di final, Sabtu (11/8) di Stadion Delta, Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta- Meski telah sukses meraih Piala ASEAN Football Federation (AFF), tapi masih belum jelas Timnas U-16 bakal memperoleh bonus apa dan berapa besar nilainya. Menurut Deputi Pembudayaan Olahraga, Kemenpora Raden Isnanta, belum ada pernyataan resmi maupun rapat internal terkait bonus untuk Timnas U-16.

Isnanta memastikan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akan memanggil U16 usai masa istirahat dan bertemu dengan keluarga masing-masing.

"Akan ada waktu yang tepat, Pak Menteri akan panggil atlit, pelatih, para stakeholder, yang entah itu operator, pelatih atau Sekolah Sepak Bola (SSB) asal, Diklat Pusat Pendidikan dan latihan Pelajar (PPLP) mana. Kita lihat saja situasi dialog dengan Pak Menteri nanti," ujar Isnanta di Kantor Kemenpora, Senin (13/9).

Isnanta juga mengungkapkan, kemungkinan besar bonus yang diterima Timnas 'Garuda Muda' U-16 adalah dalam bentuk beasiswa. Alasannya, status mereka yang masih merupakan pelajar. Tapi, hal ini tetap harus melalui diskusi terlebih dahulu. Agar supaya tidak melanggar konteks edukasi bagi para pemain sepakbola harapan masa depan Indonesia itu.

Sebelumnya tim nasional U-16 menundukkan timnas Thailand di stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Skuat asuhan Fachri Husaini itu menjadi juara Piala AFF U-16 melalui drama adu pinalti pada Sabtu (11/08).

Editor: Fadli Gaper

  • Bonus Timnas U16
  • Timnas U16
  • Garuda Muda
  • Bonus Kemenpora
  • SepakbolaU16

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!