BERITA

TNI-Polri Tembak Mati Perampas Senjata Polisi di Papua

Terduga pelaku yang ditembak mati bernama Kopengga Enumbi. Penembakan terjadi di Kampung Puncak Senyum, Distrik Irimuli, Kabupaten Puncak Jaya.

AUTHOR / Arjuna Pademme

TNI-Polri Tembak Mati Perampas Senjata Polisi di Papua
Juru bicara Polda Papua, Mustofa Kamal. (Foto: ANTARA/Polda Papua)

KBR, Jayapura - Tim Gabungan TNI menembak mati satu di antara terduga pelaku perampas senjata api polisi, pada Selasa (3/8/2021).

Perampasan delapan senjata polisi itu terjadi di Pos Polisi Kulirik, Kabupaten Puncak Jaya pada 4 Januari 2014 lalu.

Juru bicara Polda Papua, Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, terduga pelaku yang ditembak mati bernama Kopengga Enumbi. Penembakan terjadi di Kampung Puncak Senyum, Distrik Irimuli, Kabupaten Puncak Jaya.

Ahmad Mustafa mengatakan TNI-Polri terpaksa menembak Enumbi, karena melawan aparat saat hendak ditangkap. Mustafa menyebut Kopengga Enumbi sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tujuh tahun lalu.

"Telah dilakukan penegakan hukum terhadap satu orang anggota kelompok kriminal bersenjata atas nama Kopengga Enumbi. Yang bersangkutan ini adalah DPO Polres Puncak Jaya, kasus pencurian dan kekerasan. Perampasan delapan senjata Pospol Kulirik," kata Ahmad Mustofa Kamal, Kamis (5/8/2021).

Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, Kopengga Enumbi merupakan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) wilayah Yambi, Puncak Jaya. Kelompok ini dipimpin Lekagak Telenggen.

Menurut Mustofa Kamal, selama ini Kopenggan Enumbi bertugas mencari dan menyuplai logistik kepada KKB Yambi.

Ia menjelaskan, ketika menyerang Pospol Kulirik tujuh tahun lalu, Kopengga Enumbi melakukan aksinya bersama sekitar 20 orang lain. Saat itu hanya dua orang anggota polisi yang berada di pos.

Dua anggota polisi tidak dapat melakukan perlawanan, dan menyelematkan diri melalui pintu belakang.

Kesempatan itu digunakan Kopenggan dan rekan rekannya membawa kabur delapan senjata api dari Pospol.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!