NUSANTARA
Sritex Pailit, Buruh Harapkan Keadilan
“Saya sudah bekerja selama 35 tahun di sini. Saya bisa menyekolahkan 4 anak saya. Saya sangat mencintai Sritex, saya merasa tertolong atau terbantu"
AUTHOR / Yudha Satriawan
-
EDITOR / Muthia Kusuma
KBR, Solo- Para pekerja PT Sritex merasa khawatir dengan kondisi perusahaan yang dinyatakan pailit. Salah satunya adalah Rindu Hati, seorang pekerja yang sudah mengabdi selama 35 tahun.
Kata dia, keluarganya sangat bergantung pada penghasilan dari pabrik. Rindu berharap masalah yang dihadapi PT Sritex dapat segera terselesaikan.
“Saya sudah bekerja selama 35 tahun di sini. Saya bisa menyekolahkan 4 anak saya. Saya sangat mencintai Sritex, saya merasa tertolong atau terbantu. Ya saya mendengar kabar pailit itu, saya sering ditanya kondisi pabrik, nanti bagaimana jasa parkir/titipan motor dan sepeda saya, bagaimana jualan saya, bagaimana kos-kosan saya, nasib anak saya yang masih sekolah,” ungkap Rindu pada Rabu sore (30/10/2024).
Pekerja Sritex, Rindu merupakan salah satu dari 30 ribu pekerja PT Sritex yang masih beraktivitas seperti biasa. Mereka mengenakan seragam biru dengan pita hitam bertuliskan “Selamatkan Sritex” di lengan sebagai simbol solidaritas.
Pita hitam jadi simbol solidaritas pimpinan dan pekerja di PT Sritex yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang, Jawa Tengah. Seluruh pimpinan dan pekerja di PT Sritex memakai pita hitam di lengan simbol perlawanan pada putusan pengadilan tersebut yang dianggap bentuk ketidakadilan.
Baca juga:
- Sritex Pailit, Mendag Bantah Aturan Impor Jadi Biang Kerok
- Apindo: Ekonomi Daerah Terancam Lumpuh Akibat Sritex Pailit
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!