NASIONAL

Solusi Penundaan Pengangkatan CASN Tunggu Keputusan Prabowo?

Masalah ini telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Wahyu Setiawan

Google News
Solusi Penundaan Pengangkatan CASN Tunggu Keputusan Prabowo?
Presiden Prabowo Subianto berbincang dengan Menpan RB Rini Widyantini (tengah) di Istana Kepresidenan Jakarta, Jakarta, Selasa (11/3/2025). ANTARA FOTO/Aditya P

KBR, Jakarta - Masalah penundaan pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 masih menjadi polemik. Pemerintah bergeming meski penundaan menuai kritik dari sebagian pihak, terutama CASN.

Pemerintah memutuskan memundurkan jadwal pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari semula Februari-Maret menjadi Oktober 2025. Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) juga mundur dari semula Juli 2025 menjadi 1 Maret 2026.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan masalah ini masih dibahas.

"Sedang digodok," ujarnya usai mendampingi Prabowo mengumumkan THR & Gaji ke-13, Selasa (11/3/2025).

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Rini Widyantini mengatakan telah melaporkan masalah ini kepada Presiden Prabowo Subianto. Rini mengatakan tengah menunggu keputusan dari kepala negara.

"Sudah dilaporkan (ke Presiden Prabowo Subianto), nanti akan ada Instruksi Presiden," ujar Rini usai menemui Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/3/2024).

Namun Rini tidak menjelaskan secara detail keputusan apa yang akan diambil Prabowo.

Sebelumnya, Rini menyebut ada empat hal yang menjadi penyebab penundaan pengangkatan CASN 2024. Pertama, tanggal pengangkatan ASN di tiap instansi berbeda-beda. Kedua, masih perlu penyelarasan data formasi, jabatan, dan penempatan.

Ketiga, beberapa instansi pemerintah masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan proses pengadaan ASN dan PPPK. Dan keempat, usulan formasi dari instansi pemerintah yang perlu dimaksimalkan.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!