NUSANTARA

Rembang Dilanda Kekeringan, Petani Desak Air Waduk Digelontorkan

“Sebagian besar kita hanya menjadi penonton saja. Jangankan Kecamatan Sumber bagian timur, lha wong petani Sumber bagian barat saja, masih sulit. Banyak sawah mengering,” tutur Giyon

AUTHOR / Musyafa

EDITOR / Resky Novianto

irigasi
Saluran irigasi di Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah kering kerontang, Kamis (31/10). (Foto: KBR/Musyafa).

KBR, Rembang– Desakan para petani Kabupaten Rembang, Jawa Tengah untuk mendapatkan suplai air dari Waduk Randugunting Kalinanas Blora semakin menguat.

Seorang petani di Kecamatan Sumber Rembang, Giyono mengatakan selama ini aliran air dari waduk tersebut sangat minim. Padahal ketika musim kemarau seperti sekarang, banyak yang membutuhkan.

“Sebagian besar kita hanya menjadi penonton saja. Jangankan Kecamatan Sumber bagian timur, lha wong petani Sumber bagian barat saja, masih sulit. Banyak sawah mengering,” tutur Giyono, Kamis (31/10/2024).

Giyono menambahkan air dari Waduk Randugunting sempat digelontorkan pada musim penghujan lalu, demi keamanan waduk akibat tingginya curah hujan. Namun di sisi lain, petani sedang tidak membutuhkan air.

Sementara itu, Anggota DPRD Rembang dari Kecamatan Sumber, Parlan menjelaskan jalur aliran air Waduk Randugunting memang arahnya bisa ke Kecamatan Sumber dan kecamatan Kaliori.

Ia mengusulkan ada beberapa titik sudetan, yang memungkinkan air dapat mengalir menuju Kecamatan Kaliori bagian timur.

“Lahan bagian timur sangat prospektif, kalau bisa irigasi sampai sana. Usulan sudetan ini sudah pernah disampaikan oleh para kepala desa di Kecamatan Kaliori,” terang Parlan.

Di lain pihak, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana mengakui kapasitas air di Waduk Randugunting tergolong sedikit, karena daerah aliran sungai (DAS)-nya kecil.

Akibatnya, air yang ada, diperkirakan hanya mampu mengairi lahan pertanian seluas 650-an hektare.

Baca juga:

Suplai Kurang tapi PDAM Rembang Malah Jual Air ke Non-pelanggan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!